SULSELBERITA.COM.Takalar - Hujan deras yang mengguyur Kab. Takalar Sabtu, (23/9/2017), tentunya membawa berkah tersendiri bagi para petani di musim kemarau tahun ini, karena tanaman mereka bisa mendapatkan pasokan air tanpa harus mengeluarkan biaya dengan mengaliri sawah mereka dengan menggunakan pompa air.
Tapi kondisi ini tidak sama dirasakan oleh para penjual jagung di Panaikang, pasalnya hujan baru berlangsung 30 menit saja, jalan poros penghubung antara Kabupaten ini langsung banjir, akibatnya para pengguna jalan yang biasanya menjadi pelanggan, tidak ada yang mau singgah untuk makan jagung.
Selain itu, para penjual jagung harus kerepotan, karena mobil yang lewat dengan kecepatan tinggi, akan menimbulkan percikan air yang cukup banyak yang akan membasahi kios dan dagangan mereka, kondisi ini cukup di keluhkan oleh para penjaja makanan jagung khas Takalar.
Banjirnya jalanan di Panaikang ini, di duga akibat perencanaan pembuatan trotoar jalan yang asal asalan, karena selain tidak ada nya saluran pembuanagn air, juga tidak adanya alternatif saluran air. Hal ini lah yang membuat setiap datang hujan, jalan poros di panaikan ini tergenang air sampai setinggi 15 cm.
"N" salah seorang penjual jagung di Panaikang mengeluhkan kondisi ini, karena sudah berlangsung beberapa tahun terakhir tanpa ada solusi "Setiap datang hujan pak, pasti banjir seperti ini, ini sudah bertahun tahun terjadi, kalau begini, tidak ada pembeli yang mau singgah kasihan, di tambah lagi kalau ada mobil yang melaju kencang, itu air percikan masuk semua ke dalam kios, mungkin karena tidak ada pembuangan airnya ini jalanan pak" Keluh N pada awak media ini (Sabtu, 23/9/2017).
Hal senada juga di sampaikan Oleh Asma salah seorang penjual jagung lainnya, "Ini sudah bertahun tahun banjir kalau hujan turun, sejak di bangun trotoar, karena tidak ada pembuangan airnya". Ungkapnya (Sabtu, 23/9/2017).