Kemana Perginya Dana Raskin Lima Desa Di Takalar? Kok Bisa Nunggak?

789

SULSELBERITA.COM. Takalar – Kasus Dana raskin kembali mencuat di Kabupaten Takalar, pasalnya sebanyak lima Desa masih tercatat  menunggak pembayaran Raskin selama tiga bulan, yakni  dari bulan Januari, Pebruari dan Maret 2017.

Kuat dugaan ke Lima Kepala Desa tersebut dengan sengaja tidak menyetorkan uang raskin yang sudah lunas dibayar  oleh masyarkat.

Advertisement

“Kelima desa tersebut diantaranya desa Bontomanai sebanyak 30 juta Desa laikang 20 juta, Desa Patani 9 juta, Desa Barangmamase 4 Juta, Desa Bontomangape sebanyak 2 juta" ungkap salah seorang sumber yang terkait dengan hal tersebut, namun meminta agar namanya tidak usah di publis.

Hal tersebut juga diakui oleh H Nurdin salah seorang staf penyaluran Raskin Bulog Takalar “memang benar ada lima Kades belum bayar Raskin Bulog pada triwulan pertama, sehingga saya stopkan dulu penyaluran raskin kelima Desa tersebut. Senin (21/8/2017).

Sementara itu, Kades Bontomanai yang tercatat memiliki tunggakan paling besar, saat di konfirmasi terkait hal tersebut Rabu, 23/8/2017 via ponselnya, dirinya membenarkan kalau memang masih ada sisa tunggakan pembayaran Raskin ke Bulog yang belum di setor, tetapi tidak benar kalau sebesar Rp. 30.000.000 (Tiga Puluh juta Rupiah) . "memang masih ada sisa pembayaran yang belum saya setor, tetapi bukan Tiga Puluh Juta, sedikit mami, dan insyaallah dalam dua atau tiga hari ini akan saya selesaikan dan lunasi semua" jelasnya.

Dengan adanya tunggakan seperti ini, maka pihak Bulog untuk sementara menghentikan penyaluran beras Raskin untuk ke Lima Desa tersebut, sampai mereka menyelesaikan kewajibannya.

Hal ini tentunya sangat merugikan masyarakat penerima raskin yang ada di ke lima Desa yang di maksud, karena menurut keterangan beberapa warga, mereka setiap ambil beras langsung di bayar cas. Seperti yang di ungkapkan oleh salah seorang warga yang berhak menerima raskin beberapa hari yang lalu, mengatakan "sampai saat ini saya belum menerima raskin untuk  triwulan dua, memang kami pernah diberikan raskin tapi untuk triwulan satu, itupun setiap kami mengambil raskin, langsung dibayar," ungkapnya.