Asap Hasil Pembakaran Sampah di Alun Alun Makkatang Dg Sibali Dikeluhkan Pengunjung

10

SULSELBERITA.COM. Takalar, 17 Oktober 2024. Alun alun Makkatang Dg Sibali adalah salah satu ikon Kab Takalar yang selalu di pergunakan oleh masyarakat untuk melakukan banyak aktifitas termasuk olahraga pagi hari.

Seperti terlihat pagi ini, banyak masyarakat yang datang untuk menghirup udara segar di alun alun namun sangat di sayangkan, terlihat beberapa titik petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup dan pertanahan membakar sampah daun yang menimbulkan asap yang sangat mengganggu aktifitas olahraga pagi ini.

Advertisement

Salah satu ibu yang melewati penulis terlihat menutup hidung dan terbatuk batuk
" 'ini mengganggu kegiatan kami hampir setiap pagi pak, saya sudah beberapa kali menegurnya bahkan menghubungi Kabid kebersihan untuk dilakukan pengawasan tapi ternyata masih juga dilakukan' ujar daeng baji

' Asap dari sampah ini sangat mengganggu pernafasan, Meski sekilas terlihat praktis dan sampah langsung lenyap, membakar sampah secara terbuka bisa membahayakan kesehatan dalam jangka panjang. Pasalnya, asap hasil pembakaran sampah mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang dapat mengakibatkan polusi udara.
Orang-orang yang berada di sekitar lokasi pembakaran, terutama anak-anak, ibu hamil, lansia, dan orang yang memiliki riwayat penyakit jantung dan paru, berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan akibat menghirup bahan-bahan tersebut"  lanjutnya berapi api

Daeng baji ini dikenal sebagai aktifis lingkungan yang sangat konsen dengan issue sampah.

" Mudah mudahan ini tidak lagi menjadi kebiasaan yang dilakukan" tutupnya sambil tersenyum meninggalkan penulis melanjutkan kegiatan jogging paginya.

Tidak dapat dipungkiri polusi udara dari asap dapat berdampak pada kesehatan manusia. Orang yang terpapar polutan udara ini dapat mengalami iritasi mata dan hidung, kesulitan bernapas, batuk, dan sakit kepala.

Semoga Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar khususnya Dinas Lingkungan Hidup dan pertanahan bisa melakukan pengawasan terhadap para pekerja mereka di lapangan agar polusi udara bisa di minimalisir.