KONSEL – Masyarakat Kabupaten Konawe Selatan, tak terkecuali Kalangan Aktivis, saat ini sedang di hebohkan terkait adanya Pembangunan Lampu Hias Big Three di Tugu depan Kantor Bupati Konawe Selatan.
Kehebohan itu bermula adanya papan proyek yang mencatut nama perusahaan daerah (PERUSDA) Konsel, di pajang di lokasi Proyek Pembangunan Lampu Hias Big Three.
Dalam papan Proyek tersebut di narasikan bahwa Proyek itu bersumber dari dana CSR Konsel yang di kelola oleh Perusahaan Daerah (PERUSDA)Konsel. Namun setelah Viral di media sosial dan jadi perbincangan setiap saat, Papan Proyek tersebut tiba tiba menghilang, dan saat ini Proyek itu ibarat Proyek siluman tanpa papan Informasi Proyek?
Atas peristiwa itu pula, Masyarakat Konsel seolah olah sedang “di Prank ” bahkan sudah kena Prank,!!!
Sebab, papan proyek yang sebelumnya mencatut nama Perusahaan Daerah. saat ini sudah tidak ada bahkan menghilang entah kemana? lalu nanti apakah akan berganti nama??.. tentu hal itu masih jadi misteri dan menjadi informasi liar yang terus diperbincangkan.!!!!
Akibatnya, atas peristiwa itu menimbulkan polemik, serta isu liar dan menuai kecaman dari sejumlah kalangan Aktivis di kab Konawe Selatan. Pasalnya, Pembangunan Lampu Hias Big Three yang diketahui bersumber dari anggaran dana CSR dinilai tidak tepat sasaran, belum lagi pada papan proyek yang di pasang mencatut nama Perusahan Daerah ( PERUSDA) sehingga sejumlah kalangan Aktivis mengecam pembangunan tersebut. karena disinyalir terjadi dugaan penyalahgunaan.
Na’asnya, Perusda Konsel Jadi Korban Peristiwa tersebut. menjadi bulan bulanan perbincangan panas yang mengarah pada tudingan miring.
Beruntungnya,hal itu segera diminimalisir oleh pihak Perusda Konsel,sehingga Isu yang sedang memanas ini, jadi terjawab dan dimungkinkan bisa meredam isu liar yang selalu mengarah ke Perusahaan Daerah (PERUSDA).
Direktur Perusda Konsel, Arief Rachman,SE, ME saat dikonfirmasi, memberikan penjelasan. ditemui di warkop Nine teen Kota Kendari minggu malam (12/05/23), Arief menegaskan bahwa perusda Konsel tidak pernah mengelola dana CSR, jadi ada yang keliru jika teman teman beranggapan bahwa selama ini Perusda Konsel mengelola Dana CSR.
Kemudian terkait di catutnya nama perusda konsel dalam Proyek Pembangunan Lampu Hias Big Three. dirinya juga heran kenapa bisa nama perusda yang di catut sebagai pengelola proyek yang bersumber dari dana csr Konsel, namun setelah mengetahui hal itu ia langsung mengkonfirmasi tim tehnis dari Dinas PU kab Konawe Selatan, dan saat ini papan Proyek yang sebelumnya di pasang di lokasi Proyek telah di cabut kembali ( sudah tidak ada).
Arief juga menyesalkan adanya pencatutan nama perusda konsel dalam proyek itu, menurutnya hal tersebut merupakan kesalapahaman dari tim tehnis dinas PU kab Konsel.sebab dirinya juga tidak pernah dikonfirmasi akan di catutnya nama perusda dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Lebih lanjut, Arief mengatakan bahwa terkait dengan Proyek Pembangunan Lampu Hias Big Three di akuinya memang bersumber dari dana CSR, akan tetapi bukan Perusda yang kelola karena Perusda Konsel tidak pernah mengelola dana CSR.
Meski begitu, dia membenarkan bahwa Pembangunan Lampu Hias Big Three memang sumber dananya dari CSR tetapi pengelolaanya melalui Forum CSR Konsel, yang mana Ketua Forum CSR Konsel juga merupakan dirinya,”ungkapnya.
Jadi ini invidu saya ya,bukan perusdanya, makanya teman teman keliru,”sesalnya.
Arief menjelaskan bahwa pengelolaan dana CSR Kab Konsel itu di kelola oleh Forum CSR Kab Konsel bukan Perusda Konsel, kenapa Lampu Hias Big Three yang dibangun, karena hal itu merupakan hasil kesepakatan dalam Forum CSR.
kan begini, dalam Forum CSR itu sudah ada beberapa item Program yang di tawarkan oleh Pemda, adapun Program kerja yang mana akan dilaksanakan kembali lagi dari pihak perusahaan itu sendiri dalam memilih tawaran program tersebut.
“untuk lebih jelasnya silahkan dikonfirmasi ke tim tenhis karena mereka lebih tau,karena Forum hanya sebagai wadah perantara antara perusahaan dan Pemerintah Daerah,”ungkap Arief.
“Intinya Perusda Konsel tidak pernah mengelola dana CSR, jadi jangan lagi bawa bawa nama perusda ya,”harap arief.
Lebih jauh, Arief mengatakan bahwa terkait pembangunan lampu hias Big Three ini sumber dananya dari CSR Perusahaan PT. Gerbang Multi Sejahtera (GMS) Anggaranya 700 juta tapi yang cair baru 500 juta,”katanya.
karena itu, dia sangat heran kenapa di awal dalam pembuatan papan proyek itu tidak di tulis saja bahwa pembangunan Lampu Hias Big Three itu merupakan CSR dari Perusahaan PT.GMS, sehingga tidak sampai menimbulkan fitnah sana sini yang menyudutkan Perusda Konsel,” ungkap Arief menyesalkan hal tersebut.
kendati demikian, Arief tak lupa juga mengapresiasi PT.GMS atas kontribusinya ke daerah.
” yaah tentu kita apresiasi, masa perusahaan sudah berkontribusi tidak di apresiasi,” ungkap arief sambil tersenyum.
Sementara, tim tehnis dari Dinas PU untuk dikonfirmasi, Jurnalis media ini belum memiliki Akses.kendati demikian media ini tetap memberikan hak jawab pihak terkait, demikian
Informasi tambahan : Nama perusahaan Daerah Konawe Selatan (Perusda Konsel) sudah resmi berubah menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Wawowonua yang ditetapkan melalui rapat paripurna DPRD bersama pemerintah daerah Kabupaten Konawe Selatan, sebagaimana tertuang dalam rancangan peraturan daerah (Raperda) Kabupaten Konawe Selatan tentang Perusahaan Umum Daerah Wawowonua.
(Hendra _Konsel)