SULSELBERITA.COM. Takalar,– Muhammad Nur Rasul Adalah Seorang Siswa Dari Sekolah UPT. SMA Negeri 6 Takalar, Ia lahir ditakalar pada 17 Juni 2007.
Rasul Merupakan seorang siswa yang berbakat dalam bidang media seperti desain grafis dan lain sebagainya.
Muhammad Nur Rasul atau sering disapa dengan panggilan rasul merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Saripuddin Dg Lanti dan sartika Dg Te’ne merupakan orang tua rasul.
Ia diketahui memiliki kakak perempuan bernama Sri Nur sinta dan adik perempuan bernama Nuraqilah.
Rasul juga aktif dalam kegiatan berbagai organisasi seperti, Rumah baca pesisir, Pandu digital, OSIS, Forum GenRe Takalar, Forum Osis Daerah Takalar, Literasi Dewagun, Gerakan Peduli Pendidikan Indonesia Hingga Forum Anak.
Rasul memiliki hobi yg berbeda dengan anak laki laki pada umumnya yang suka dengan hobi berolahraga namun ia berbeda ia lebih tertarik/suka m
enghabiskan waktu dengan membaca buku. Menurut ia dapat mengelilingi dunia tanpa harus mengeluarkan uang sepersen pun hanya dengan membaca buku karena membaca dunia sama dengan menjelajah dunia.
Disisi lain rasul juga memiliki prestasi yang tidak kalah keren, ia merupakan Duta Genre Perwakilan Kecamatan Polut Ketingkat kabupaten hingga berhasil lolos sampai juara harapan kedua. Selain itu rasul juga pernah mengikuti kompetisi top model management secara online dan berhasil meraih juara kedua pada bidang fotoshoot, ia juga pernah Mengikuti Kompetisi Pageant Lovers Ambassador Perwakilan Sulawesi barat namun sayangnya ia hanya sampai pada finalis.
Rasul Memiliki Jenjang Pendidikan diberbagai tingkatan seperti, TK Rosiana Mekar, SDN No 167 Inpres Malewang, SMPN 1 Polomgbangkeng Utara Hingga saat ini SMA Negeri 6 Takalar.
Berikut Beberapa Kutipan Muhammad Nur Rasul ;
1. “Ketika kita mengetahui betapa mahal dan berharganya suatu waktu, maka kita akan Berkarya dan terus berkontribusi untuk peradaban dan tidak menghabiskan waktu yang hilang dengan sia sia. Negeri menunggu peran kita sebagai pemuda, sehingga kita harus bangkit dari kubangan ketergelinciran, sehingga kita sadar dari kelalaian dan menuju kejayaan yang gemilang.”
2. “Kenali diri kita sendiri dan mengevaluasi apa yang sudah kita lakukan selama ini, apakah kita berada di jalan benar atau malah kita terjebak dijalan yang buruk, kita tidak pernah menemukan jati diri kita sendiri sampai kita menghadapi sebuah kebenaran. korbankan ilusi untuk mengenal diri sendiri.”
3. “Pemuda mampu membuat suatu bangsa mengalami kerusakan, maka citra pemuda sebagai agen perubahan telah hilang ditelan dzaman.”
4. “Jangan terlalu terlena dan asik dengan pergaulan diluaran sana, ingat tugas kita sebagai pelajar untuk menuntut ilmu bukan ugal ugalan dijalan”.