Warga Jeneponto Ramai Ramai Bongkar Kebobrokan Pelayanan RSUD Lanto Dg Pasewang

994

SULSELBERITA.COM. Jeneponto - Bermula dari sebuah postingan Link berita media online tentang obat yang habis di RSUD Lanto Dg Pasewang Jeneponto, di group diskusi Facebook Suara Rakyat Turatea (SURAT), yang kemudian di tanggapi dan di komentari ratusan nitizen yang mengaku punya pengalaman buruk berobat di rumah sakit tersebut.

Dari ratusan komentar yang masuk, boleh dikata semuanya mengecam, menghujat dan membongkar bobroknya pelayanan di rumah sakit tersebut.

Advertisement

Akun Suryani Buang "Pak bupati harus turun tangan, ayo yang tinggal di Jeneponto silaturrahim sama pak bupati, sampaikan keluhan masyarakatnya. Bupati jangan hanya duduk didepan meja donk, ayo segera disidak RS ini". Tulisnya

Anhie Mecist, "Tapi beda lho kalau ada keluarga di rumah sakit yang kerja, saya  bisa bandingkan waktu kakakku masuk rumah sakit, kan iparku ada keponakannya, sepupunya begitu juga kakakku ada kleuarga di sana ,hmmmm ganti gantian masuk perawatnya mengontrol kakakku, sedangkan yang lain kasian teman sekamarnya, ,kadang 2 atau 3 kali di panggil baru bisa datang ".Tulis Nitizen ini membongkar pelayanan yang tebang pilih.

Hampir senada dengan pemilik akun Ifank Madrid desta..."Perawat dan bidannya berlagak seperti bos bos... saya dulu sempat cekcok dengan perawatnya, gara gara di usir dari kamar,  dan di suruh tidur di luar, padahal istriku waktu itu masih lemas karena baru melahirkan,  alasannya itu kamar mau di sterilkan, pas kami sudah keluar semua, itu kamar lansung di kunci dan tidak di sterilkan... Saya sangat kecewa degan pelayanan Di RS ini... sudah pakai BPJS mandiri, malah di suruh terus beli obat di luar, alasannya obatnya lagi habis".

"Satu lagi, waktu itu kan istriku mau melahirkan pas waktu subuh, suatu ke jadian yg aneh pas aku di suruh ambil obat di apotik RS itu, ada 1 obat yang tidak tersedia dan saya di suruh keluar beli obat di apotik pas depan RS,  karena masih subuh, apotiknya belum buka, sampai sampai saya bolak balik hampir sampai jam 7 pagi, tapi apotiknya belum buka juga. Pas istriku udah mau melahirkan dan apotik itu masih belum buka juga, kejadian aneh lagi bidannya udah punya itu obat saya tidak tau, dia ambil dari mana itu obat. Pas persalinannya uda selsai, saya lansung di suruh bayar 190 ribu.
Pertanyaan saya, di manakah bidan itu ambil obatnya?? sedangkan di dalam apotik RS itu sendiri katanya persedian obatnya habis,  dan apotik yang Ada di depan RS itu juga belum buka".Bongkar Nitizen ini.

Lain lagi dengan pemilik akun Reski Pratama, "Ternyata betul , kemarin saya jenguk keluarga di RS ini. dia pakai BPJS dari pemerintah , dan begitu saya sampai di rumah sakit, dia minta pinjaman uang 100 ribu untuk membeli obat diluar yang katanya dari Perawat disuruh beli obat di depan karena obat habis".

"lama kemudian obatnya sudah datang , Astaqfirullahh,.. ternyata cuma obat sirup Lambung?? Luar biasa besarnya ini rumah sakit , tapi untuk obat sirup Maag saja habis" keluh Akun ReskinPratama.

Fatmawati refkaliani mile,. "Saya juga pernah cekcok sama perawatnya,  gara gara sudah 5 hari mamaku di UGD belum dipindahkan di kamar rawat inap,  gara gara  katanya kamarnya full', itupun dokter tidak ada yang pernah periksa, karena kita keluarga mau tau sakitnya itu apa,  perawatnya juga jarang masuk di UGD periksa,  dan kalau di panggil 5 kali baru bergerak,  karena semuanya lagi main HP,  pokoknya pelayananya sama sekali tidak ada bagusnya, kehabisan obatlah, kamar full lah,  dokternya sibuk lah?? Tapi sabar jaaa karena mamaku juga sudah tenangmi disana".

Dengan melihat keluhan, kecaman dan sorotan oleh warga Jeneponto yang memiliki pengalaman buruk tersebut, maka sekiranya kepemimpinan Dirutnya perlu dilakukan evaluasi oleh Bupati Jeneponto, agar keluhan warga tidak ada lagi.