Tenaga Honor Perawat D-III dihilangkan, Nasib Perawat Puskesmas Laonti, seperti dianak Tirikan

214

SULSELBERITA.COM-Konsel, sulawesi tenggara
Kamis, 10/06/2021.
Kecamatan Laonti merupakan salah satu kecamatan yang ada dikabupaten Konawe selatan, Laonti termasuk daerah yang terpencil dan jauh dari jangkuan kabupaten Kota. untuk bisa sampai ke kecamatan inipun harus melalui jalur laut dan membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam.

Berbicara dari sisi perekonomian masyarakat kecamtan laonti boleh dibilang masih jauh dari kehidupan ekonomi standard yang di maksud, sebagian masyaraktanyapun hanya berharap pada penghasilan tahunan, yaitu tanaman jangka panjang seperti jambu mete, kelapa, adapun cengkeh baru sekitar 5 tahunan masyarakat laonti memulai tanaman tersebut.

Advertisement

Masyarakat Kecamatan Laonti boleh dibilang masih banyak yang berpenghasilan pas pasan,bahkan sebahagian juga ada yang sebagai nelayan sementara, jika sedang musim paceklik.

Penulis sebelumnya memohon maaf jika dalam penulisan masih banyak kekurangan atau terjadi kesalahan, penulis hanya sedikit mengulas bagaimana kerasnya hidup untuk bertahan dikecamatan Laonti.

jika anda hidup pada jaman dimana para tenaga honorer kesehatan perawat dipuskesmas Laonti. dimana pada masa mereka mulai mengenyam pendidikan demi untuk meraih cita-cita dan harapan orang tua agar bisa mengabdikan diri kerja dikampung sendiri.

Tentu, tidak akan bisa terbayangkan bagaimana cara orang tua mereka membiayai kuliah anak-anaknya pada saat itu. mereka harus ke kota untuk mencoba mengadu nasib dan menyelesaikan pendidikan, sebab pada saat itu orang tua dari tenaga honorer honorer itu, hanya berharap pada tanaman tahunan, jadi jika anda sebagai pembaca sekilas mungkin anda akan membayangkan bagaimana mereka bisa meraih pendidikanya itu. sementara orang tua dari para tenaga honorer tersebut hanya berpenghasilan pas pasan atau harus menunggu setahun

Dalam penulisan berita ini, penulis sedikit mengeluarkan unek unek, bagaimana sadisnya ketika pemerintah daerah sedikit tidak peduli bagaimana dengan nasib para tenaga perawat kesehatan yang sedang mengabidikan diri dipuskesmas laonti, namun harus menelan kekecewaan dengan adanya aturan baru yang dibuat, bahwa tenaga honorer kesehatan perawat-DIII PUSKESMAS LAONTI ditiadakan, padahal beberapa perawat tersebut telah mengabdi berpuluh puluh tahun dipuskesmas tersebut.

Seperti salah seorang perawat dipuskesmas Laonti inisial ( H )yang hampir 15 tahun mengabdi harus menelan kekecewaan dan keluar dari puskesmas Laonti secara terpaksa dan menelan pahit kekecewaan.

Karena, D-III Perawat tidak ada lagi kuota P3K di Puskesmas Laonti,
Padahal jika pemda konsel memahami, ada banyak tenaga honor yang sudah puluhan tahun mengabdi dipuskesmas Laonti,

Namun, keinginan mereka harus terhenti karerena jatah D-III perawat ditiadakan dipuskesmas Laonti,

Sementara diPuskesmas yang lain dan RSUD Konsel banyak dibuka Kuota D3, kenapa harus tenaga honor Perawat kesehatan Kecamatan Laonti yang lagi-lagi harus dikorbankan

Pemerintah Daerah mestinya, harus lebih jeli lagi melihat dan mengingat bagaimana perjuangan mereka( tenaga honor perawat D-III) sudah mengabdi selama berpuluh-puluh tahun dan harus mengakhiri harapan mereka hanya sebuah aturan yang baru dibuat, jika seperti ini, tentu akan banyak jadi korban korban PHP pemda ke pada masyarakat.

Harusnya pemerintah sebelum membuat keputusan, bisa memberikan solusi juga bagi mereka bukan berarti dibuang begitu saja tanpa di ingat jasa – jasanya.

Demikian tulisan singkat ini, semoga terbitnya berita ini PEMERINTAH DAERAH KONAWE SELATAN, bisa ada perhatian terkhusus pada KECAMATAN LAONTI

selanjutnya penulis, memohon maaf sebesar besarnya, jika dalam penulisan berita ini masih banyak terdapat kekeliriuan dan kesalahn dalam penulisan

RED_
( HENDRA BALIMOMO )