SULSELBERITA.COM. Cirebon — Sungguh menggelitik dan cambukan kencang bagi orangtua jika ada anaknya menggugat ibu kandungnya sendiri gegara keserakahan si anak ingin menguasai harta waris yang bukan Hak nya. Perisitiwa tersebut terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon Jawa Barat.
Persoalan yang sedang dialami seorang Ibu Tua renta bernama Bawon (80) malah digugat anak kandungnya sendiri dan terpaksa harus berurusan dengan hukum.
Mak Bawon digugat ke pengadilan oleh anak kandungnya yang bernama Karniti. Dia menggugat atas tanah waris yang diakuinya hasil keringat yang dibelinya sewaktu menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) disalah satu Negara tetangga.
Berdasarkan keterangan Damir yang berstatus sebagai putra bungsu atau anak keenam atas pernikahan Mak Bawon dengan almarhum Wasma menyebut Karniti dan Carsiwan lah yang telah merampas dan menguasai lahan milik orangtuanya.
“Orangtua kami dilaporkan ke pengadilan, mereka menggugat seluruh milik Mak Bawon, dan ingin dikuasai sepenuhnya. “Ucap Damir ketika ditemui wartawan di rumahnya, Dusun 3, Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Sabtu (16/1/2021) pagi.
Damir juga mengungkapkan bahwa saudara kandungnya itu menggugat Mak Bawon dengan alibi seluruh tanah yang digugatnya merupakan hasil kerja keringatnya sewaktu Karniti kerja di Arab Saudi selama satu periode.
“Apakah mungkin masuk akal dengan penghasilan satu periode bisa membeli tanah sebanyak itu? “kata Damir terheran-heran.
Damir membeberkan bahwa Karniti dan Carsiwan juga telah merampas sebuah surat Sertifikat Hak Milik (SHM) kepemilikan tanah atas nama Almarhum Wasma yang merupakan ayah kandung mereka.
“Dengan memegang sebuah surat pernyataan peralihan, dirinya (Karniti) merasa kuat memiliki bukti seluruh milik orang tuanya, menjadi miliknya, dan itu adalah perampasan. ”jelasnya.
Selain itu, Darmo anak pertama dari Almarhum Bapak Wasma dan Mak Bawon juga angkat bicara. Ia beserta adik kandungnya yang lain mengutuk perbuatan Karniti dan Carsiwan dan berharap kepolisian Cirebon segera memproses laporan mak Bawon bersama anak-anaknya terkait perampasan hak tanah oleh Karniti dan Carsiwan.
“Tahun 2020 kami sudah laporkan hal itu ke polres Cirebon, namun hingga detik ini pelaporan kami sepertinya dimandulkan. Bahkan muncul gugatan ke Pengadilan Negeri Sumber yang dilakukan Karniti dengan menggugat mak Bawon ibu kami, beserta kami para saudara kandungnya dan beberapa perangkat desa terdengar sangat lucu. “Papar Darmo.
Menurutnya, ia beserta Ibunya, Mak Bawon dan adik-adiknya, sama sekali tidak pernah mengetahui mengenai surat pernyataan peralihan atas tanah yang dibuat Karniti dan Carsiwan, keabsahan surat itu diyakininya adalah akal-akalan kedua adik kandungnya yang kini menggugat mbak Bawon ke PN Cirebon.
“Dalam surat itu jelas sangat diragukan keabsahannya, banyak kejanggalan seperti terdapat coretan-coretan, selain itu KTP Elektrik yang terbit pada akhir tahun 2011 dan awal 2012 kami pastikan palsu. ”terang Darmo.
Darmo juga membeberkan soal pembayaran pajak atas tanah yang dikuasai Karniti bersama Carsiwan. Dalam pernyataannya, ia mengakui jika setiap tahunnya mak Bawon yang membayarkan pajak bumi atas tanah tersebut.
Hal yang sama juga telah dibenarkan oleh salah seorang perangkat desa Dusun 3, Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon. “Betul hingga tahun 2020 pajak buminya masih dibayarkan oleh Mak Bawon.(Bamsur)