SULSELBERITA.COM. Konawe Selatan - Pembangunan asrama Mahasiswa Konawe Selatan yang sudah di tanda tangani dan telah di anggarkan kini bupati telah melakulan hal yang konyol dalam Meghapus rencana pembangunan tersebut dengan tegas saya katakan bupati yang Menjabat hari ini dalam hal ini bapak surunudin dangga tidak layak jadi pemimpin, karena dalam kepemimpinannya sangatlah banyak darama lebohongam yang ia lakukan.
Mengangkat sejarah 2 September 2019 bukti perjuangan pemuda dan mahasiwa konsel dalam memeprjuangankan Asrama Mahasiswa Konsel, alhamdulillah dalam gerakan itu langsung direspon oleh bupati dengan menanda tangani surat pernyatan sebagai janji dan sekaligus penenang amarah bagi masa aksi yang terlibat.
Setelah kejadian di 2 September 2019 itu sampai sekarang belum ada realisasi dari pihak pemerintah terkait janji yang ia telah buat dan tanda tangani sementara itu kita tahu dalam perjuangan para pemuda dan mahasiswa konsel menghadirkan luka dan darah yang hanya akan menjadi sia sia begitu saja.
Setengah tahun lamanya menunggu dari pihak pemerintah dalam hal ini bupati Konawe Selatan bapak surunudin sangga yang terhormat walaupun tdk menghormati perjuangan mahasiswa membangunkan asrama mahasiswa di Kendari rupanya hanya jadi buah bibir. Perjuangan pemuda dan mahasiswa 2 September 2019 hingga berbuntut luka dan darah sia sia begitu saja.
Tetapi hari ini kita saksikan ulah konyol pemerintah yang kemudian melakukan pbohongan publik telah melukai hati pemuda dan mahasiswa konsel bagaimana tidak janji yang telah ia lontarkan kembali ia ingkar, Rupanya janji pemimpin kita hari ini dalam hal ini bupati Konawe Selatan berujung pada kebohongan dan prank Publik yang berhasil mulus.
Luka yang yang dihadirkan oleh bupati masih belum pulih kini kembalie menggoresnya lagi sangat di sayangkan bapak surunudin dangga yang telah melakukan hal yang dapat merugikan banyak orang Khususnya bagi pemuda dan mahasiswa Konawe Selatan.
Masih saya ingat tempo hari pada saat mahasiswa kembali gelar aksi tuntutan tepatnya pada saat pelantikan kepala desa di kecamatan angata kalau tidak salah pada tanggal 27 Januari 2020 lagi lagi kembali ia melontarkan janji Namun hanya menjadi PAKULI BIRI bagi mahasiswa, drop tipu tipu kami tidak bodoh kami sudah bosan makan janji bohong yang telah di Lontarkan.
Saya selaku mahasiswa IAIN Kendari sekaligus Sekertaris Umum LP2SB Konawe Selatan menilai kepemimpinan bapak surunudin dangga dalam menjabat sebagai bupati sangat tidak layak, bapak surunudin tidak layak jadi pemimpin daerah lebih tepatnya ia hanya bisa memimpin dalam rumah tangga, saya juga menilai dalam kepemimpinannya terlalu banyak drama dan PAKULI BIRI ini juga salah satu peningkatan untuk bupati Konawe Selatan.
Bupati Konawe selatan, Surunuddin Dangga dinilai sebagai pembohong besar setelah sebelumnya menganggarkan pembangunan asrama lalu diam-diam menghapuskannya ini bukan lagi berbicara tuduhan ataupun dugaan tetapi semuanya adalah kenyataan, nyata adanya bupati Konawe Selatan hari ini telah banyakembohongi masyarakat khususnya pada dan mahasiswa.
Mengapa tidak mahasiswa menjulukinya sebagai pembohong atau prankster handal, mendengar daripada Kabar kebohongan tersebut yang sampaikan oleh anggota DPRD Konsel usai rapat paripurna satu hari lalu.
Jika kita mengambil perbandingan dengan pemimpin pemimpin daerah lain sangatlah jauh perbedaannya,, bupati Konawe Selatan tidak peduli dengan mahasiswa yang harus mengontrak kost kost san, memang tidak akan menampung dua mahasiswa konsel tetapi minimal tdk setengah dari mahasiswa konsel bisa terbantu dengan adanya asrama mahasiswa ini, kami tidak meminta lebih kami pun tidak meminta untuk dibiayai selama menempuh pendidikan kami hanya minta pembangunan asrama mahasiswa konsel segera di realisasikan.
“Saya selaku mahasiswa IAIN kendari dan sekaligus Sekertaris Umum lingkar Pemuda Peduli Sosial dan Budaya Mewakili daripada seluruh mahasiswa konsel sangat merasa kecewa terhadap bupati Konawe Selatan bagaiaman tidak kecewa sudah berjanji untuk di realisasikan tetapi hari ini hanyaenjadi prank. Sementara kita ketahui telah ditanda- tangani disaksikan Ketua DPRD dan Sekda dalam perjanjian penandatanganan pembangunan asrama tersebut.
Ada apa dengan pemimpin hari ini mengapa harus asrama yang dihapuskan.? Hal inilah yang menandakan bupati tidak peduli dengan mahasiswa, tentu Saya sebagai mahasiswa sangat kecewa dan Meminta kepada bapak surunudin agar munfur saja dari jabatannya karena tidak layak jadi pemimpin prank yang di lakukan bapak bupati yang saya hormati namun tak menghormati orang kami akan memberikan kado spesial di akhir kepemimpinan bapak kami akan melakukan perlawanan.
By : Anak Muda dan Mahasiswa Konsel
Kepala
Perwakilan
Sulawesi Tenggara :
HNR Andry