SULSELBERITA.COM.SINJAI-- Pandemi wabah covid 19 atau yang lebih dikenal corona benar-benar meresahkan semua kalangan.
Pasalnya, setiap waktu jumlah orang yang terjangkit virus ini terus bertambah diberbagai negara termasuk Indonesia.
Berbagai aktivitas yang melibatkan banyak orang seperti sekolah, kampus, dan Instansi lainnya terpaksa ditutup untuk sementara waktu.
Pertemuan yang melibatkan banyak orang terpaksa diberhentikan atau Dialihkan lewat Dalam Jaringan (DARING) demi memutus rantai penyebaran virus ini.
Perguruan tinggi telah mengambil kebijakan dengan mengalihkan kuliah via Dalam Jaringan (DARING) untuk menghindari tatap muka.
Namun hal tersebut dirasakan tidak efektif oleh beberapa mahasiswa dengan berbagai kendala yakni jaringan buruk, hingga tidak memadainya kuota internet untuk menunjang proses perkuliahan.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua umum Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMAPRODI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai .
Diketahui kampusnya (Read IAIM) sudah mengalihkan proses perkuliahan daring sampai akhir semester genap. Senin (06/04/2020)
Syahrul sapaan akrabnya meminta kebijakan birokrasi karena sudah banyaknya keluhan mahasiswa PAI terkait masalah kuliah online.
"Agar kiranya pihak kampus dapat meminimalizir (memfokuskan) penggunaan aplikasi yg di gunakan". Ungkapnya
Selain itu, Mahasiswa enam ini menyatakan sikap agar pihak kampus memberikan subsidi untuk proses perkuliahan
"Memberikan tunjangan minimal pembeli kuota untuk mahasiswa, dengan ini mahasiswa tdk ada alasan untuk tidak mengikuti kuliah online dan memberikan hak subsidi kuota internet gratis". Kunci Syahrul.
(Sumber : Chaerul)