SULSELBERITA.COM. Jeneponto_Sejumlah Mahasiswa yang mengatas namakan dirinya Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) melakukan aksi unjuk rasa tepatnya di depan kantor Polres Jeneponto, jumat (23/8/2019).
Pendemo secara bergantian melakukan orasi ilmiahnya dan mengecam Polres Jeneponto agar serius dalam penanganan kasus korupsi pada pekerjaan (Proyek) jembatan bosalia yang berlokasi di Kelurahan Sidenre Kec. Binamu Kab. Jeneponto yang menelan anggaran sebesar Rp 4 milliar bersumber dari Dana APBN.
Pekejaan (Proyek) Jembatan bosalia yang dikerjakan oleh PT. Trikarya Utama Cendana sejak tahun 2016 saat ini telah mangkrak dan di temukan kerugian Negara (Korupsi) sebesar Rp 644 juta.
Menerut Jenderal lapangan, Nurul Imam Rahman dalam orasinya. Meski diketahui Polres Jeneponto telah menetapkan beberapa orang tersangka yang berinisial AA Selaku PPTK, RM selaku PPK, AS selaku bendahara pengeluaran dan MTT selaku pelaksana Proyek namun kami berharap agar penanganan kasus tersebut betul-betul di usut tuntas sampai ke akar-akarnya.
"Tidak masuk akal anggaran sebesar Rp 4 Milliar cuman tiang pancang saja yang terealisasi", Ucap imam.
Tidak lama berselang aksi unjuk rasa, mereka dipanggil oleh pihak polres Jeneponto untuk masuk dalam ruangan untuk melakukan audiensi.
Mereka ditemui KBO polres jeneponto dengan alasan bahwa kasat reskrim yang menangani kasus ini lagi keluar kota. Beberapa menit berlangsung audiensi, pengunjuk rasa di janji oleh team Tipikor Polres Jeneponto, bulan depan kami akan menyelesaikan tahap satu dan akan meneruskan ke kejaksaan, Ucap KBO Polres Jen
Lanjut Nurul Imam Raham, bulan depan kami akan kembali hadir untuk menagih janji polres jenepnto. Dan kembali menegaskan kepada Polres Jeneponto untuk tidak main-main dalam penanganan kasus korupsi jembatan bosalia, tutup Nurul Imam Rahman