SULSELBERITA.COM. Takalar - Sebagaimana yang telah pernah diberitakan media ini sebelumnya, terkait Kepala Desa (Kades).di Takalar yang di berhentikan sementara oleh Bupati Takalar Syamsari Kitta beberapa waktu yang lalu, kini sang Kades angkat biar. Senin, (24/6/2019).
Kades Bontosunggu Saparuddin menyampaikan bahwa sampai saat ini dirinya masih diselimuti berbagai pertanyaan, apa, mengapa dan ada apa, sehingga dirinya diberhentikan sementara.
"Kalau saya sampai saat ini tetap masih berharap kepada bapak Bupati, karena dari awal waktu saat saya diberikan surat pemberhentian itu, saya merasa heran dengan beribu pertanyaan, dan dengan kejadian itu saya berinisiatif untuk adakan konferensi pers", ujarnya.
Lanjut, "Selang beberapa waktu saya disampaikan oleh salah satu teman yang menjembatani segala bentuk keluhan saya ini, yang menganjurkan agar saya tidak usah melakukan kegiatan atau aksi atau ungkapan keberatan lainnya, karena menurutnya surat yang dikeluarkan Bupati sifatnya pembinaan saja", jelasnya.
Walau intinya ia masih merasa heran akan binaan itu wujudnya seperti apa, sebab olehnya sekaitan degan adanya 2 kepdes yang diberhentikan secara bersamaan, berkenaan tanggapan yang lain atau yang ganjil terkait rumor yang mengatakan bahwa ketika pak desa tidak melakukan ini, tanda kutip, maka akan turun sk seperti yang dialaminya seperti sekarang ini.
"Hingga saat ini SK pemberhentian tersebut sudah hampir 2 bulan, selama itu pula kami mengupayakan langkah untuk membangun komunikasi dengan bapak Bupati, mencoba mencari orang yang bisa jembatani saya ke Bupati", paparnya.
Lebih lanjut "Dari awal kan saya langsung ke pak Camat, karena menurut saya dasar rekomendasi dari Camat itu sebagai acuan pak bupati mengeluarkan SK tersebut. Jadi saya langsung klarifikasi ke pak Camat, dan pak Camat pun bilangnya itu sifatnya pembinaan mohon pak desa sabar dan waktu dekat ini kita bisa aktifkan kembali", tambahnya lagi.
"Ini juga merupakan keresahan bagi kami, sebab kami sdh melakukan berbagai upaya cara, tapi sampai saat ini belum ada kejelasan dari Bupati, dan saya tetap dianjurkan untuk berkordinasi dengan pihak Kabid Pemerintahan dan Camat, namun bahasanya mereka,"apa yang saya bisa lakukan".
"Dan hasil informasi yang saya peroleh dari beberap sumber, mengatakan bahwa harapan saya ini tipis, saya berharap kepada bapak Bupati agar sekiranya saya bisa diaktifkan kembali", pungkasnya.
Kontributot: ilham