Preman Bayaran Pukuli Mahasiswa Yang Demo Di Kantor Bank BNI Makassar

1749

SULSELBERITA. COM.  makassar - Demo Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Aliansi Pemuda Sulsel Formakar Makassar, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Metro Makassar dan Himpunan Aktivis Makassar (HAM) di depan Kantor BNI Makassar, akhirnya bubar setelah puluhan orang yang di duga sebagai preman bayaran,  memukuli Mahasiswa yang sedang berorasi.(Kamis,  12/10/2017).

Dalam aksi ini, nampak pihak kepolisian tidak mampu berbuat banyak bahkan cenderung hanya menjadi penonton,  mereka tak mampu melerai aksi pemukulan dan pembubaran paksa kegiatan demo mahasiswa yang dilakukan oleh puluhan preman yang di duga .

Advertisement

Aksi puluhan preman yang melakukan pemukulan terhadap mahasiswa tersebut,  membuat LBH_RI dan LBH_PH Geram dan mengecam keras atas tindakan premanisme tersebut, akibatnya beberapa orang mahasiswa mengalami luka-luka.

Menyikapi hal tersebut,  Direktur LBH_Rakyat Indonesia Ronal Efendi SH angkat bicara dan mengatakan, "Persoalan ini adalah hal yang sangat buruk dan tidak berprikemanusiaan" ujarnya.

Sementara itu, Andi Raja Nasution SH, C.La, Cpl selaku direktur LBH Pena Hukum Makassar mengatakan. “Bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum dan Pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Sebagai Basic Law (hukum dasar) UUD 1945 telah mengatur kedudukan warga Negara dan pemerintahan itu sendiri" ujarnya

Ditambahkannya lagi "Gerakan mahasiswa yang dilakukan Itu Sesuai dengan ketentuan undang-Undang jadi sudah sangat jelas ketika para mahasiswa menyampaikan Aspirasinya di muka Umum" jelas Ronal

"Kami LBH Rakyat Indonesia dan LBH Pena hukum makassar membuka Ruang Kepada Pihak Mahasiswa yang Ingin mencari keadilan dan akan mengawal kasus tersebut, sehubungan dengan tindakan premanisme sampai mendapatkan kepastian hukum" tuturnya

"Jadi kami menyampaikan kepada Pihak BNI kalau tidak taat dengan aturan perundang undangan mending hengkan saja di Indonesia" tegasnya