SULSELBERITA.COM. Makassar — Dukungan Ketua Bidang Politik DPW Muda Bergerak Sulsel, Firdaus, terhadap inisiatif Forum Komunikasi Taman Pendidikan Al-Qur’an (FKTPQ) Kota Makassar yang mendorong Pemerintah Kota segera menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang Gerakan Wajib Literasi Qur’ani, mendapat sambutan positif dari sejumlah tokoh muda dan pegiat literasi di Makassar.
Salah satunya datang dari Muhammad Nur Rasul, Founder Zona Inovasi dan Gerakan Literasi Digital (ZIGID) sebuah platform digital edukasi literasi yang berfokus pada pemberdayaan pemuda melalui kegiatan pendidikan, sosial, dan literasi digital. Rasul menilai, inisiatif FKTPQ dan dukungan Muda Bergerak merupakan langkah progresif dalam memperkuat nilai moral dan spiritual di dunia pendidikan.
Menurutnya, gerakan literasi Qur’ani tidak sekadar mengajarkan baca-tulis Al-Qur’an, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.
“Gerakan ini penting untuk menanamkan nilai kejujuran, tanggung jawab, dan akhlak mulia sejak dini. Literasi Qur’ani harus menjadi fondasi karakter pelajar di tengah tantangan modernisasi dan globalisasi,” ujar Rasul di Makassar, Minggu (2/11).
Rasul menegaskan, pembangunan generasi muda tidak bisa hanya berfokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga harus dibarengi dengan penguatan spiritual dan emosional. Ia menilai, dukungan Muda Bergerak terhadap usulan FKTPQ menunjukkan kesadaran kolektif pemuda dalam ikut berkontribusi membangun moral bangsa.
“Kami melihat bahwa dukungan terhadap kebijakan ini adalah bentuk kepedulian terhadap masa depan pendidikan karakter. Tapi penting juga memastikan implementasinya berjalan efektif, bukan sekadar simbolik,” tambahnya.
Lebih jauh, Rasul mengingatkan pentingnya kesiapan ekosistem pendidikan mulai dari pelatihan guru, penyusunan modul, hingga sistem evaluasi berkelanjutan.
“Pemerintah perlu memastikan bahwa gerakan literasi Qur’ani berjalan dengan pendampingan yang terstruktur. Ini bisa menjadi model kolaborasi pendidikan karakter di masa depan,” jelas Founder ZIGID tersebut.
Sementara itu, Muh. Khaidir Ishak Putra, Ketua DPD Muda Bergerak Kota Makassar, juga menyampaikan apresiasinya terhadap langkah Firdaus. Ia menilai, gagasan literasi Qur’ani sejalan dengan misi Muda Bergerak dalam mencetak generasi muda yang religius, berkarakter, dan berdaya saing tinggi.
“Kami di Muda Bergerak Makassar siap menjadi mitra strategis Pemkot dalam sosialisasi dan penguatan gerakan literasi Qur’ani. Ini sejalan dengan semangat kami membangun generasi muda yang religius, berkarakter, dan adaptif terhadap perubahan,” kata Khaidir.
Menurutnya, penerapan literasi Qur’ani di sekolah akan memperkuat pondasi spiritual pelajar sejak dini. Ia berharap, kebijakan ini tidak hanya menjadi program administratif, tetapi juga menjadi gerakan budaya yang hidup di sekolah-sekolah.
“Kita ingin agar siswa tidak hanya bisa membaca Al-Qur’an, tapi juga memahami maknanya dan menerapkan nilai-nilainya. Di sinilah pentingnya dukungan lintas elemen agar program ini benar-benar berdampak,” ujarnya.
Khaidir juga menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program ini.
“Sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi kepemudaan sangat penting. Dengan kolaborasi, Makassar bisa menjadi kota yang religius sekaligus modern,” tegasnya.
Sebelumnya, FKTPQ Kota Makassar mengusulkan agar Pemerintah Kota segera menerbitkan Perwali tentang Gerakan Wajib Literasi Qur’ani sebagai dasar hukum bagi pelaksanaannya di tingkat TK, SD, dan SMP.
Usulan ini diharapkan dapat menjawab tantangan menurunnya minat baca Al-Qur’an dan menguatkan pendidikan karakter di sekolah-sekolah. Dukungan dari organisasi kepemudaan seperti Muda Bergerak dan platform digital edukasi literasi seperti ZIGID menjadi penanda bahwa kalangan muda kini aktif mengambil peran dalam gerakan literasi keagamaan.
“Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi lintas elemen, mari kita bersama-sama membangun generasi Qur’ani yang berkarakter kuat, berdaya saing tinggi, dan menjadi kebanggaan bagi Kota Makassar dan Indonesia,” tutup Khaidir.



