Pemboman Ikan Makin Marak, Warga Minta Polairud Standby di Tanakeke

SULSELBERITA.COM. Takalar – Sebagaimana diberitakan media ini beberapa waktu sebelumnya, terkait makin maraknya kembali penangkapan ikan tidak ramah lingkungan (Bom ikan) di sekitar perairan kepulauan Tanakeke, membuat warga resah.

Keresahan warga ini bukan tanpa alasan, karena selain merusak terumbu karang yang merupakan rumah dan tempat tinggal ikan, dampak lain yang ditimbulkan juga adalah gagalnya panen rumput laut warga karena pertumbuhan lumut di dalam area budidaya rumput laut meningkat berkali kali lipat, yang menyebabkan tanaman rumput laut warga mati.

Bacaan Lainnya
Dirgahayu Republik Indonesia

Perlu diketahui, salah satu bahan utama yang digunakan untuk meracik bom ikan adalah pupuk yang mana bisa menyebabkan kesuburan lumut meningkat tajam.

Salah seorang warga lokal yang meminta agar namanya tidak ikut dimediakan, mengaku sangat kecewa atas kinerja pihak kepolisian, karena tak mampu memberantas para pelaku pemboman ikan.

”  Kami sebenarnya kecewa dengan polisi yang tak mampu memberantas dan menangkap para pelaku pemboman ikan, karena sangat merugikan kami, mulai dari tangkapan ikan yang berkurang drastis, rumput laut kami juga gagal panen”. UJarnya kecewa. Rabu, (15/10/2025).

Saat ditanyakan apa yang seharusnya dilakukan polisi untuk memberantas pelaku bom ikan, warga tersebut meminta agar pihak Polairud turun langsung dan membuat posko di Tanakeke.

” Sebaiknya pihak Polairud standby di Tanakeke untuk bisa memantau dan langsung menangkap warga yang melakukan pemboman ikan, karena mereka itu membom ikan tidak jauh jauh dari perairan Tanakeke, suara bom nya kan cukup keras, jadi begitu ada ledakan polairud bisa langsung bertindak”. Harapnya.

 

Pos terkait