Demi Takalar, Atlet Biliar Rela Ngutang di Rentenir Untuk Biaya di Pare Pare

SULSELBERITA.COM. Takalar – Setelah ajang Pra Porprov di Parepare, yang digelar pada 23–28 September 2025, harus dibayar mahal dengan beban utang dan kekecewaan mendalam.

Selama menjalani masa latihan, para atlet dan pengurus hanya bisa mengandalkan bantuan sponsor kecil-kecilan. Bahkan hingga kini, masih ada utang sewa meja biliar dan jersey yang belum lunas pembayarannya.

Bacaan Lainnya
Dirgahayu Republik Indonesia

“Padahal jersey sudah kami panjar satu juta, tapi karena sisanya belum dibayar, akhirnya dibatalkan pengirimannya,” ungkap Asrul Kadir, penanggung jawab kontingen biliar Takalar kepada awak media dengan wajah lesu.

Sebanyak 11 atlet mewakili Kabupaten Takalar dalam ajang Pra Porprov cabang olahraga biliar tersebut. Namun sebelum keberangkatan, Asrul mengaku sempat hampir menyerah karena tidak ada dukungan dana dari pihak terkait.

“Kami sudah berkoordinasi dengan KONI dan Dispora Takalar, tapi jawabannya disuruh dulu talangi sendiri. Akhirnya satu-satunya jalan, saya terpaksa mengutang di rentenir sebesar Rp 5 juta yang nantinya saya kembalikan sebesar Rp.6 Juta yang jatuh tempo tanggal 22 Oktober,” jelasnya.

Meski berada dalam kondisi serba terbatas, semangat para atlet Takalar tetap menyala. Hasilnya, mereka berhasil meloloskan empat nomor pertandingan, masing-masing dua nomor putri atas nama Herliani, serta juara 4 putra junior dan 8 besyar atas nama Kevin.

Namun sepulang dari Parepare, beban baru justru datang. Asrul mengaku masih harus menanggung utang berbunga dengan jaminan BPKB motor pribadi. Ia berharap dana dari KONI Takalar dapat membantu meringankan tanggung jawab tersebut.

“Saya dapat kabar dari bendahara pariwisata bahwa dana untuk seleksi cabor biliar itu Rp19 juta cair. Tapi yang diberikan ke saya hanya Rp5 juta, itupun setelah saya minta panjar Rp1 juta untuk bayar sisa utang rental mobil,” bebernya.

Asrul mengaku sudah menemui Sekretaris KONI Takalar, Ibrahim, dan juga Ketua KONI Takalar untuk menjelaskan kondisi sebenarnya.

“Saya sampaikan semua, dari berangkat dengan utang sampai kondisi sekarang. Ketua KONI sempat janji akan bantu, tapi Sekretaris KONI hanya menambah Rp1 juta. Sisanya disuruh cari utang lagi. Bukankah itu malah menambah masalah?” keluhnya.

Ada 2 kegiatan POBSI seleksi dengan pra porprov

Kalau kegiatan seleksi kami sudah selesaikan ke koni selaku pelaksana kegiatan

Bendahara Dispora Daeng Gassing saat di konfirmasi lewat via WhatsApp ia menyampaikan Kalau dana Pra Porprov belum bisa terbayarkan karena menunggu DPA angaran perubahan terbit sama dengan CABOR yang lain menunggu selesai anggaran perubahan baru bisa dibayarkan

Jdi kalau di Kami Disparpora tdk ada utang ke Cabor

“Kami sdh smpaikan ke semua CABOR sebelum bernagkat bertnding kalau pembayarannya dibelakangan setelah masuk LPJ dan setelah terbit DPA Perubahan dan Sampai Sekarang DPA Anggaran Perubahan semua OPD belum terbit,”

Pos terkait