Aktivis GERAM, Minta Pemda Takalar Evaluasi Kinerja SPPG Marbo

65
Advertisement
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030

SULSELBERITA.COM. Takalar – Program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG), telah berjalan di Kabupaten Takalar, termasuk di Kecamatan Mangarabombang yang sudah memasuki hari kedua pelaksanaannya.

Namun, insiden terjadi di beberapa sekolah dasar, seperti SDN Lengkese, SDN Kapunrengan, dan SDN Bonto Baddo, setelah belasan siswa mengalami gejala kesehatan yang mengkhawatirkan usai mengonsumsi makanan dari program MBG. Akibatnya, mereka harus dilarikan ke Puskesmas Mangarabombang (Marbo) pada Rabu, 26 Februari 2025.

Advertisement
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Periode 2025-2030

Para siswa mengalami berbagai gejala, seperti pusing, sakit perut, dan diare setelah mengonsumsi makanan yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Mangarabombang.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh tim media, di SDN Lengkese awalnya terdapat 15 siswa yang terdampak, namun hanya 10 siswa yang dilarikan ke Puskesmas Marbo, sedangkan lima siswa lainnya membaik sebelum mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Selain itu, satu siswa dari SDN Kapunrengan dan satu siswa dari SDN Bonto Baddo juga mengalami gejala serupa, sehingga total ada 12 siswa yang harus mendapatkan perawatan intensif di IGD Puskesmas Marbo.

Aktivis Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM), “Minta Pemda Takalar mengevaluasi kinerja pengolahan dan penyajian makanan di SPPG Marbo, hal ini perlu dilakukan demi mencegah kejadian serupa dikemudian hari, karena ini menyangkut makanan maka perlu pengawasan yang ketat karena berhubungan dengan nyawa seseorang dan harus betul-betul higienis dan sudah diuji kelayakannya baru bisa dibagikan kepada anak-anak sekolah, “tuturnya Tuan Sore.

Saat dikonfirmasi oleh tim media, pihak Puskesmas Marbo menyatakan bahwa mereka belum dapat memastikan apakah kasus ini merupakan keracunan makanan atau disebabkan oleh faktor lain. “Kami masih menunggu hasil uji laboratorium dari Labkesda Takalar, karena mereka yang berwenang dalam hal ini,” ujar salah satu petugas puskesmas.

Tim media juga menghubungi pihak SPPG Kecamatan Mangarabombang untuk meminta klarifikasi terkait kejadian ini.

Namun, pihak SPPG menyatakan bahwa mereka belum bisa memberikan pernyataan resmi sebelum hasil uji laboratorium keluar.

Hal yang sama juga disampaikan oleh pimpinan SPPG, Ibu Sri, yang menegaskan bahwa mereka akan menunggu hasil pemeriksaan sebelum memberikan tanggapan lebih lanjut mengenai higienitas makanan yang disajikan dalam program MBG.

Kejadian ini memunculkan pertanyaan besar mengenai pengawasan dan kualitas makanan dalam program MBG di Kecamatan Mangarabombang.

Masyarakat dan orang tua siswa berharap agar insiden ini segera ditindaklanjuti dengan serius oleh pihak terkait.

Program MBG yang bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi siswa seharusnya memberikan manfaat, bukan malah membahayakan kesehatan mereka.

Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan memastikan kualitas makanan yang diberikan benar-benar aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak sekolah.