Aktivis Takalar Desak APH Selidiki Pengelolaan Dana BOS SMK Yapta

73
Advertisement

SULSELBERITA.COM. TAKALAR, - Ratusan siswa SMK Yayasan Pendidikan Takalar (Yapta) terlantar akibat penutupan sekolah yang terjadi sejak Senin, 13 Januari 2025. Sekolah yang berdiri selama puluhan tahun di Jalan Tikola Daeng Leo, Kecamatan Pattalassang, ini kini menjadi sorotan masyarakat dan aktivis setempat.

Arsyad Leo, seorang aktivis di Kabupaten Takalar, menyoroti dugaan ketidaktransparanan dalam pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh kepala sekolah SMK Yapta. Ia menyebutkan bahwa kepala sekolah tidak pernah melaporkan penggunaan dana BOS dan bantuan pemerintah lainnya kepada yayasan, seperti yang telah diberitakan di berbagai media.

Advertisement

"Ini masalah serius yang membutuhkan perhatian Aparat Penegak Hukum (APH). Kami mendesak agar penyelidikan segera dilakukan terhadap pengelolaan dana BOS di SMK Yapta," tegas Arsyad Leo. Ia juga menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana pendidikan untuk memastikan dana tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan siswa dan peningkatan mutu pendidikan.

Lebih lanjut, Arsyad Leo mengungkapkan bahwa pihak yayasan, melalui H. Hamka Tika, telah meminta laporan pengelolaan dana kepada kepala sekolah. Namun, kepala sekolah mengaku belum menyusun laporan tersebut meski telah menjabat selama puluhan tahun. Ketidaktransparanan ini menjadi salah satu alasan utama desakan untuk segera dilakukan penyelidikan.

Penutupan SMK Yapta tidak hanya mengganggu proses belajar-mengajar, tetapi juga menimbulkan keresahan di kalangan orang tua siswa.

"Mereka cemas akan masa depan pendidikan anak-anak mereka yang kini terkatung-katung tanpa kejelasan. Para aktivis dan masyarakat mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil langkah tegas dalam menyelesaikan permasalahan ini,"tutup ArsyadLeo.