SULSELBERITA.COM. Takalar - Wayan Natha Daeng Nai telah menghabiskan 40 tahun sebagai warga Balita (Bali Takalar), berbaur dengan masyarakat di Takalar dan membuktikan diri sebagai sosok fenomenal. Meski menjadi satu-satunya orang Bali di Takalar, Wayan Nai tidak mengurangi semangatnya dalam aktivitas sosial. Ia tetap menunjukkan komitmennya bahwa "di mana tanah dipijak, di sana langit dijunjung."
Memiliki etos khas orang Bali yang dikenal dengan prinsip Desa Kala Patra—artinya harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada—Wayan Natha Daeng Nai secara konsisten terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Ia aktif membantu pembangunan masjid, menyumbang untuk pesantren dan panti asuhan, serta terlibat dalam acara bulan puasa dan Idulfitri bersama anaknya, Putu Agusnatha.
Keberpihakan dan toleransi Wayan Natha Daeng Nai juga terlihat dari keputusan putrinya yang kuliah di UMI Makassar. Meskipun kuliah di jurusan kedokteran, putrinya memilih untuk mengikuti tradisi kampus dengan mengenakan hijab—sebuah tindakan yang menunjukkan penghormatan terhadap kebudayaan setempat.
Wayan Natha Daeng Nai dipercaya menjadi ketua pembangunan masjid di Cikoang, Kecamatan Mangarabombang. Dalam perannya sebagai ketua panitia, Wayan menunjukkan dedikasi tinggi dengan mencari donatur di luar sekolahnya, yang merupakan bentuk nyata dari toleransi dan komitmennya terhadap pembangunan komunitas.
Pada hari Senin, 19 Agustus 2024, Kepala Kantor Kementerian Agama Takalar, H. Solihin SKom, SPd, MA, mengukuhkan Wayan Natha Daeng Nai sebagai tokoh moderat dan toleransi. H. Solihin memuji Wayan sebagai tokoh masyarakat yang telah banyak berkontribusi untuk kemajuan Takalar, baik melalui kegiatan olahraga tinju yang mengharumkan nama Takalar, maupun sumbangannya berupa tanah untuk jalan raya dan tempat pembuangan sampah.
Wayan juga dikenal dengan julukan "juragan Koran," mencerminkan kepeduliannya yang luas terhadap masyarakat. Pengukuhan ini dilakukan di kantor Kementerian Agama oleh H. Solihin, yang dikenal sebagai pemimpin yang sangat peduli dan cepat bereaksi terhadap kebutuhan umatnya.
Secara keseluruhan, Wayan Natha Daeng Nai adalah contoh nyata sosok aspiratif dan aktif di Takalar, yang menunjukkan kepedulian dan dukungan terhadap umat Muslim serta masyarakat secara umum. Sebagai ketua panitia pembangunan masjid di SMPN 3 Cikoang Takalar, Wayan terus memperlihatkan semangat toleransi dan dedikasinya untuk kebaikan bersama.