Bantah Tudingan, Soal Banjir Dilaonti Akibat Aktivitas Pertambangan, Ini Penjelasan Humas PT.GMS

59

SULSELBERITA.COM, KONAWE SELATAN – Durasi Hujan yang panjang dan terus mengguyur  Desa Sangi-sangi, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) serta Kondisi Sungai yang mengalami pendangkalan dari sekian tahun, membuat Desa Sangi – Sangi mengalami Banjir, Minggu 31/07/22.

Di akui juga, beberapa warga desa Sangi – Sangi, setiap tahun memang biasa terjadi banjir bila durasi hujan yang berkepanjangan, namun kali ini karena sungai yang mengalami pendangkalan sehingga air hujan yang turun tak mampu di tampung oleh sungai yang sudah mengalami pendangkalan.

Adapun, soal rumah warga yang terendam banjir, telah di evakuasi dan diberikan bantuan dari pihak pemerintah  Desa setempat dan perusahaan PT.Gerbang Multi Sejahtera ( GMS ).

Sehubungan dengan adanya tudingan ke perusahaan PT. Gerbang Multi Sejahtera (GMS), bahwa banjir yang terjadi, di Desa Sangi – Sangi Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan di Akibatkan oleh adanya Aktivitas Penambangan Perusahaan PT.GMS, hal tersebut tidak demikian.

Untuk itu melalui Site Manager PT. Gerbang Multi Sejahtera ( GMS).Muh Aris ST,  menjelaskan bahwa  adanya tudingan tersebut. bukan dari akibat Aktivitas perusahaannya.katanya.

Kata Muh Aris. Media ada baiknya Konfirmasi terlebih dahulu sebelum memberitakan, sebab terkait dengan banjir yang terjadi di Desa Sangi-Sangi Kecamatan Laonti, itu karena curah hujan yang semakin deras dan durasinya panjang. belum lagi, sungai yang biasa menampung Air hujan mengalami pendangkalan, sehingga derasnya hujan tersebut dan durasinya yang semakin panjang membuat sungai yang dangkal dan kecil itu tidak dapat menampung air hujan terebut, karena itu rembesan air hujan yang tidak mampu di tampung lagi oleh sungai tersebut merembet ke pemukiman warga.’Terangnya.

Adapun Soal adanya Banjir bercampur lumpur di Desa Sangi-sangi, dikatakan  memang iya, Namun dijelaskanya jika  itu berasal dari sungai yang sekian tahun mengalami pendangkalan.

Karena itu, pihaknya menurunkan Alat berat  Perusahaan untuk membantu Masyarakat lingkar Tambang menguras dan memperlebar sungai di kampung Sangi-sangi,” Tuturnya. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kepeduliaan pihak perusahaan kepada Masyarakat Lingkar tambang.

Alat berat PT.GMS sedang melakukan pelebaran aliran sungai

“Intinya bahwa kejadian banjir kemarin itu karena kondisi sungai yang sudah sekian tahun mengalami pendangkalan. Tidak pernah di keruk lumpurnya. Ini faktor alam dan curah hujan yang tinggi. Namun begitu tidak menjadi alasan bagi kami untuk membantu warga desa lingkar tambang,” tutur Muh Aris.

Sementara itu, Hubungan masyarakat (Humas) PT GMS, Airin Sakoya mengatakan pasca banjir pihak perusahaan sudah menyalurkan bantuan sembako 100 paket.

Bantuan itu kata dia, diantaranya 1 karung beras, 1 dos mie instan, 1 rak telor dan air mineral yang diterima masing-masing kepala keluarga (KK) Desa Sangi-Sangi.

Penyerahan Bantuan Kepada MasyarakanDesa Sangi – Sangi

Adapun “Hasil peninjauan kami dilapangan aliran sungai memang mengalami pendangkalan sehingga air meluap ke pemukiman masyarakat,” ujar Airin.

Untuk membantu warga, lanjut dia, pihak perusahaan sudah mengerahkan dua unit excavator untuk melakukan penggalian dan memperlebar sungai.

“Kami sudah melakukan pengukuran pembangunan tanggul sepanjang 257 meter dengan tinggi 1,5 meter disepanjang sungai Dusun II Desa Sangi-Sangi,” ujarnya.

Tak hanya melakukan normalisasi sungai, PT GMS kata Airin,  melakukan pengukuran penambahan perpipaan air bersih Desa Sangi-Sangi sepanjang 2.065 meter, pembangunan Bak Penampung Air 1 unit.

Selain itu, PT GMS juga melakukan penambahan perpipaan air bersih sepanjang 1.500 Meter  dan pembangunan 1 unit Bak Penampung Air.

Airin mengaku tudingan banjir yang melanda Desa Sangi-Sangi akibat aktivitas pertambangan PT GMS merupakan sepihak. “Gak mungkin banjir kalau curah hujan tidak tinggi. Begitupula kondisi sungai yang perlu dibenahi. Justeru kami membantu masyarakat benahi pendangkalan sungai supaya volume airnya tidak meluap,” tegas Airin.( ANDRY)