LEGISLATOR PKS ASNAWI SYAM MENYAYANGKAN BALLA LOMPOA DIJADIKAN KEGIATAN NON ADAT & BUDAYA

Dirgahayu Republik Indonesia

Dirgahayu Republik Indonesia

Dirgahayu Republik Indonesia

SULSELBERITA.COM, Gowa – Museum Balla Lompoa merupakan rumah Raja I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bontomangape Muhammad Bakir Sultan Hasanuddin Raja Gowa ke XVI dengan gelar Ayam Jantan dari Timur.

Museum seolah menjadi saksi sejarah tentang apa yang terjadi di masa lampau. Benda-benda penting yang perlu disimpan dan dirawat, menjadi pengetahuan untuk setiap generasi. Mulai dari tombak rotan yang berambut ekor kuda hingga parang besi tua bisa Anda temukan di museum ini.

Bacaan Lainnya
Dirgahayu Republik Indonesia

Dirgahayu Republik Indonesia

Dirgahayu Republik Indonesia

Namun sangat disayangkan, menurut
Asnawi Syam Sekretaris Pansus Pariwisata DPRD Gowa dari partai PKS dapil 1 Somba Opu, Balla Lompoa sudah tidak dijaga dan dilestarikan budayanya dengan baik.

Hal itu sesuai pengamatan anggota dewan Asnawi Syam, rumah yang dulunya hanya melakukan acara kerajaan, kini sudah bebas diakses oleh orang biasa yang ingin menggelar hajatan seremonial.

“Kita mendukung semua kegiatan yang sifatnya positif tapi jangan adakan di balla lompoa, karena ini adalah peninggalan sejarah. Balla lompoa itu tempat yang sakral. Tidak boleh sembarangan orang diakses masuk atau membuat kegiatan. Mana penghargaan kita sebagai Masyarakat Kab. Gowa kepada Raja kita, Pahlawan Nasional Indonesia Sultan Hasanuddin, seandainya beliau masih hidup sedih melihat kondisi sekarang,” ujarnya.

Pemerintah Kab. Gowa dalam hal ini Pak Adnan Purichta Ichsan, harus benar-benar memperioritaskan baik kegiatan adat & qbudaya di gowa agar tidak mati ditelan zaman. Kami juga melihat anggaran yang besar digelontorkan untuk revitalisasi balla lompoa itu tidak maksimal karena kami melihat hanya bongkar pasang dan jalannya sudah banyak yang retak-retak dan sampah banyak dipelataran atau halaman balla lompoa. Bagaimana klo ada tamu dari luar datang melihat situs penggilan bersejarah di gowa seperti ini,” ungkap Asnawi Syam kepada awak media.

Intinya tidak boleh ada kegiatan diatas balla lompoa baik itu seminar, lomba puisi, dongeng dan lainnya. Kecuali upacara adat dan yang berkaitan dengan budaya kab. gowa. Klo mau lakukan kegiatan di istana tamalate saja. Kami juga akan berkoordinasi dengan kadis Pariwisata dalam hal ini, tegasnya Legislator DPRD Kab. Gowa Fraksi PKS, Asnawi Syam.

*ISRA

Pos terkait