Diduga Pembuatan Air Mineral Bermerek AI-Qua Tidak memiliki Izin Dari Berbagai Perizinandinas kota pekanbaru

74

SULSELBERITA.COM, Pekanbaru – Seseorang Wartawan terkejut ketika melintas di Jalan, Prof. Moh. Yamin No.83, Kota Baru, Kec. Pekanbaru.

Sering meliat mobil kijang warna putih dan bemuatan Air mineral Galon ukuran 19 liter dengan merek AI QUA dua tingkat dan dalam kemasan stiker merek pun tampa memberikan alamat tempat isi ulang air ber merek kan AI QUA tersebut pantas di curigai jelas As.apalagi dari sebuah gudang ruko tanpa satu helai merek yang di pasang di ruko tertutup rapat tersebut tepat di Jalan. Prof. Moh. Yamin No.83, Kota Baru, Kec. Pekanbaru Kota,Riau.

“Kecurigaan tersebut di karenakan tempat tersebut tidak ada pelang reklami, atau plang nama Industri air mineral tersebut.

Namun di sayangkan ketika wartawan hendak mengambil poto di halangi- halangi oleh seorang pekerja berbadan tegap laki – laki bertatok di tangan nya pada saat menghampiri wartawan di tempat tersebut, air isi ulang dari sumur bor tersebut. dan sambil berkata kau wartawan mau cari duit kata – kata nya berkata sama wartawan tersebut. Inisial AS.,

Dari hal tersebut semakin menyakini kalau tempat tersebut diduga tidak memiliki izin dari diskes dan galian sumur bor serta pertambangan baikpun izin usaha air mineral.

Pada ke esokan hari nya AS kali mendatangi untuk melakukan konfirmasi ulang 27 oktober 2021 , kembali untuk memastikan izin usaha tersebut namun pihak kantor inisial AE dari PERUSAHAN ( UD : MAKMUR ABADI )
Tidak bisa menunjukan izin usaha isi ulang air galon ber merek kan AI QUA, itu pada ahirnya.” pihak diskes pun dan pihak perizinan dinas kota pekanbaru belum dapat di konfirmasi sampai saat ini.sehingga berita ini di terbitkan.

Harapan kami dari berbagai media sebagai kontrol sosial agar bisa pihak diskes dan perizinan kota pekanbaru dan pihak penegak hukum untuk memberikan sangsi kepada pengusaha yang di duga tidak mematuhi perda , atau peraturan pemerintah daerah setempat dan untuk melakukan peninjauan kepada para pengusaha khususnya air isi ulang galon dan pabrik tahu yang tidak memiliki izin kesehatan dan lingkungan hidup seperti perizinan jelas As kepada wartawan rabu.

( Tim )