SULSELBERITA.COM- Sukses Gelar Kemah Pengawasan, Bawaslu Enrekang Harap Pramuka Aktif dalam Pengawasan Pemilu dan Pilkada 2024
Bupati Enrekang, Muslimin Bando dan Wabup Enrekang, Asman menghadiri Kemah Pengawasan Pemilu di Desa Bone-Bone, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Kegiatan itu digelar oleh Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) bekerjasama dengan Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Enrekang.
Kegiatan ini diikuti adalah siswa SMA/SMK/MA sederajat yang ada di Kabupaten Enrekang.
Muslimin Bando saat membuka kegiatan mengatakan dirinya berterima kasih kepada Bawaslu Kabupaten Enrekang.
Karena telah melibatkan siswa dalam hal pengetahuan tentang pengawasan Pemilu.
"Melalui kegiatan kemah pengawasan bisa mendidik para siswa dan semoga kegiatan ini rutin dilakukan oleh Bawaslu Enrekang," kata Muslimin Bando dalam, Senin (4/10/2021) lalu.
Ia juga mengharapkan kader kemah pengawasan dapat menjadi ujung tombak dalam pengawasan Pemilu dan Pilkada tahun 2024 yang akan datang.
"Terutama melawan politik uang, dimana kita ketahui bahwa politik uang adalah merupakan kejahatan demokrasi," ujarnya.
Ia juga berpesan agar gerakan Pramuka harus paham juga terhadap pengawasan Pemilu.
Menanggapi hal tersebut, politisi senior Partai Golkar, Andi Natsir mengungkapkan pernyataan Bupati Enrekang, Muslimin Bando justru bertentangan dengan praktek politik yang dilakukannya saat Pilkada Enrekang lalu saat, Muslimin Bando berpasangan, Asman menang dari Kolom Kosong.
Bagi, Andi Natsir kejahatan politik yang dilakukan, Muslimin Bando adalah mencoreng demokrasi. Yakni, memainkan politik uang demi meraih seluruh dukungan partai politik (pembegalan).
"Justru Bupati Enrekang tidak sadar diri. memboyong paksa partai politik, membegal dukungan partai politik dengan cara membayar dan membeli partai politik pada Pilkada Enrekang lalu, itu merupakan kejahatan politik yang mana itu adalah politik tidak sehat," ungkap Andi Natsir. (*)