BIRO KONSEL, SULSELBERITA.COM, Konsel – Forum Kajian Pemuda Mahasiswa Indonesia (FKPMI) Sulawesi Tenggara Terkait Rencana Pinjaman Pengendalian Ekonomi Nasional (PEN) kepada perusahaan negara PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) oleh Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) senilai Rp. 251,5 Milyar, yang menuai Polemik sehingga menimbulkan pro dan kontra.
Ardianto ketum FKPMI SULTRA Mengatakan bahwa terkait rencana pemda konsel untuk mengajukan Pinjaman Pengendalian Ekonomi Nasional (PEN) kepada perusahaan PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dinilai tidak efisien karena harus berutang pada perusahaan negara.
MAHASISWA ASAL KONAWE SELATAN juga menambahkan Aksi Demosntrasi Pro Pinjaman PEN di Kantor DPRD Konsel yang berakhir ricuh hingga terjadi pengrusakan fasilitas Gedung DPRD jelas bertentangan dengan peraturan perundangan.(28/09/21)
Demostrasi Pro Pinjaman kemarin di kantor DPRD Konsel, kami nilai banyak merugikan negara dan kami pastikan bukan gerkan mahasiswa, karena setahu saya Mahasiswa tidak pernah merusak dan membawa Bom Molotov. tuturnya ardianto.
Lanjut, Ardi sapaan akrab red. Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) telah mengajukan pinjaman tersebut ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang bernilai Rp 251,5 Miliar, Namun ditolak oleh DPRD Konsel.
DPRD KONSEL tetap konsisten menjadi wakil rakyat dalam mengambil keputusan, saya berharap pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) juga tetap mementingkan masyarakat yakni menciptakan Solusi untuk kesejahteraan masyarakat konsel jangan di pikirannya hanya utang saja”tutup Ardi
(admin)




