SULSELBERITA.COM || Kendari Sulawesi Tenggara, – Anggaran Dana Covid-19 Dikbud Provinsi Sulawesi Tenggara, untuk Pengadaan Tandom Tower Air T.A 2020 yang sempat mencuak dimedia sosial bahkan sempat dilaporkan dikajati sultra, karena diduga disunat kini hilang Kabar bagai ditelan Bumi. Kamis, 26/08/2021
Dimana sebelumnya diketahui sebanyak 1000 tandom atau tower tingkat sekolah SMA, SMK, SLB sesultra yang diperuntukan untuk Sekolah Menengah Atas ( SMA) sesulawesi tenggara diduga tidak sesuai anggaran dan SPJ.
berdasarkan Hasil Monitoring dan investigasi Forum Kajian Pemuda Mahasiswa Indonesia ( FKPMI ) dilapangan
Dari Hasil investigasi lapangan ( FKPMI)pada pengadaan tandom atau tower Air buat Sekolah Menengah Atas ( SMA, SMK, SLB ) sesulawesi tenggara.
Diduga ada Pembelanjaan Dana Covid 19 pengadaan Tandom Tower untuk sekolah SMA SMK SLB sesultra antara pembelanjaan dengan pertangguanga jawaban tidak sesuai.
Dugaan tersebut merujuk pada pengadaan tandom tower untuk sekolah menengah atas tahun 2020 sesultra, dari Dana Covid 19, untuk tandom tower dengan Nilai Anggaran sejumlah Rp.6.325.000.000.diduga markUp, karena dalam pertanggung jawaban itu. senilai Rp. 7.500.00 / tandom, sementara dari harga pihak penyedia yang telah di asistensi oleh insatansi terkait di tetapkan harga/set untuk pengadaan tandom/ tower untuk SMA,SMK,/SLB sederajat tersebar sesulawesi tenggara adalah sebesar Rp.6.325.000set
Sehingga yang terjadi biaya yang sesuangguhnya jauh dari harga yang di bayarkan.
Olehnya itu jika dilihat dari hasil Investigasi dilapangan yang dilakukan Tim Monitoring( FKPMI)kuat dugaan terjadi Mark-Up Anggaran pada Penggadaan tandom tower Air Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi tenggara TA 2020.yang diduga dilakukan oleh penyedia bersama dengan Kepala Dinas Dikbud sultra.
Sementara saat itu setelah satker Pengadaan Tandom Tower ( pak Fasikin ) dikonfirmasi hanya memberikan jawaban abu abu bahwa, jika pengadaan tersebut di estimasi sekitar 6.300.000/tandom, dengan jumlah 1000 unit tandom.
” Fasikin.juga hanya mengatakan masih abu abu, kalau pelaksana kegiatan ia tidak tau siapa kontraktor yang adakan, akunya
Sehingga patut diduga kuat dalam pengadaan Tandom Tower pada setiap sekolah sesultra diduga terjadi mark Up anggaran karena ada unsur ketidak sesuian, pada pertanggungan jawaban dari anggaran setiap unitnya.
Sehingga itu, Forum Kajian Pemuda Mahasiswa Indonesia ( FKPMI ) Akan turun melakukan Aksi Unjuk Rasa guna mempertanyakan kabar? kabur. terkait penanganan kasus Pengadaan 1000 Tandom Tower Air SMA,SMK,SLB sederajat sesulawesi tenggara.
Juga meminta Aparat Penegak Hukum yang dimaksud dalam hal ini Kajati sultra,yang pernah menganangani kasus tersebut agar terbuka terhadap publick, jangan kemudian ada main mata dengan pihak pihak terkait, tutur ketua FKPMI ini.
“” kita Akan turun menggeruduk Kajati sultra dan Dikbud Provinsi sultra agar ada keterbukaan terhadap publick jangan kabar kabur tidak jelas penanganan kasusnya panas dingin,.gimana yah..kajati sultra ini..makanya kita akan turun panasi agar tidak masuk angin” ungkapnya
Bersambung……!!!!
( HNR )