SULSELBERITA.COM.PANGKEP – Bupati Pangkep H Muhammad Yusran Lalogau memberi dorongan dan semangat untuk terus mengukir prestasi kepada tim junior Pelti Pangkep yang berhasil membawa pulang 5 medali emas, 4 perak, dan 5 perunggu, pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tenis TDP Piala Ketua Umum Pelti Kota Makassar 2021 yang berlangsung di Lapangan Tenis Karebosi, pekan lalu.
Dorongan terus disampaikan Bupati Yusran saat menerima tim junior Pelti Pangkep didampingi pengurs Pelti setempat di rumah jabatan bupati, Rabu sore, 23 Juni. “Jangan berhenti sampai di sini. Adik-adik ini harus terus berlatih dan berlatih. Jangan cepat puas denga apa yang kita raih. Emas yang kita petik harus kita tingkatkan terus. Yang mendapat perak juga jangan puas dengan raihan itu, tapi bagaimana Anda bisa meningkat untuk merebut emas. Begitupun yang mendapat perunggu untuk terus berlatih,” ujar Yusran.
Yusran berharap, tim junior tenis Pangkep ini tidak hanya focus untuk kejuaraan daerah dan nasional, tetapi bagaimana mempersiapkan diri untuk tetap memperkuat daerah menyambut Pra Porda dan pelaksanaan Porda 2021 ini. “Kami berharap tim ini tetap memperkuat Pangkep di ajang Porda mendatang,” pinta Bupati Yusran.
Ketua Pelti Pangkep, Silahuddin Genda yang mendampingi tim junior ini yakin mereka yang berhasil menggondol medali di ajang Kejurnas Makassar ini bisa lolos di Pra Porda mendatang. “Sebagian dari mereka (atlet ini) juga yang akan memperkuat Pangkep di seleksi Pra Porda mendatang. Insha Allah, mereka bisa memberikan yang terbaik untuk daerah,” ujar Sila – panggilan akrab Silahuddin.
Sementara itu, Wakil Ketua Pelti Pangep, Nur Achmad berharap kepada Bupati Yusran untuk tetap memperhatikan sarana dan prasarana olahraga di Pangkep, khususnya lapangan tenis baik yang ada di depan Gedung DPRD maupun di belakang rujab bupati. Kedua lapangan tersebut, kata dia, masih mangkrak pembangunannya. “Mestinya, Pemda focus untuk menyelesaikan dulu salah satu dari dua lapangan yang saat ini terhenti pembangunannya,” saran Nur Achmad di depan bupati.
Dia juga mengusulkan lapangan tenis yang ada di belakang rumah jabatan bupati, bisa dijadikan sebagai tempat fokus untuk Latihan para junior. “Biarlah lapangan di depan kantor DPRD juga fokus untuk para pemain tenis dewasa, sehingga tidak mengganggu,” pintanya.
Dua lapangan tenis ini saat ini mangkrak pembangunannya. Lapangan tenis depan kantor DPRD mangkrak dan anggaran pembangunan tahun ini “menghilang” akibat refocusing, sedangkan lapangan tenis belakang rujab juga tahun ini tak mendapat perhatian untuk pembangunan setelah dipondasi untuk dijadikan indoor. Pagar-pagar yang mengelilingi lapangan juga sudah dipreteli mantan pejabat pemerintah daerah sebelumnya. “Padahal itu bisa kita gunakan untuk berlatih, tapi karena pagar sudah “dipindahkan” , ya kita mau apa?,” tambah Nur Achmad. (*)