SULSELBERITA.COM. Kendari, Sulawesi Tenggara, — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam HMI dan BEM UMK Gelar aksi unjuk rasa di depan Sekretariat HMI cabang Kendari.
“Kebijakan Walikota Kendari seakan apatis tidak peduli dengan keselamatan masyarakat kota Kendari dan terkesan ada dugaan unsur politisasi didalamnya.” Kata Hendra Yus Khalid dalam orasinnya
Hendra mengungkapkan, dengan kebijakan Walikota yang masih keras dengan pelaksanaan munas KADIN di Sultra seakan tidak peduli dengan keselamatan masyarakatnya dan kami menduga ada unsur politisasi didalamnya
Lanjut ketua umum HMI komisariat Hukum umk itu. Kenapa tidak, walaupun dia sudah tau kalau sekarang masih suasana covid 19 bahkan bertambah, dia masih juga keras dan memaksakan agar Munas KADIN bisa dilaksanakan di kota Kendari
Data dari Satgas per Jumat (18/6/2021), kasus positif COVID-19 bertambah menjadi 34 kasus dalam waktu 24 jam.
Sementara pada per Sabtu (19/6/2021), kasus positif kembali bertambah sebanyak delapan orang. Dengan bertambahnya kasus positif, jumlah kasus COVID-19 sejak Maret 2020 sampai dengan saat ini berjumlah 4.783 orang.
Dengan ini sangat tidak etis jika pemerintah kota ( zulkarnain) mengizinkan pelaksanaan munas KADIN di kota kendari
Hendra yus khalid, nama lengkapnya menambahkan kembali bahwa, seakan juga Walikota terkesan arogan dan seakan Corona itu bisa kita lihat sehingga dengan mudahnya iya mengatakan akan diperketat dan bahkan akan dswab dua kali. Sangat aneh dan sangat kentara jika ada sesuatu didalamnya. Cetusnya
Olehnya itu Kami yang tergabung dalam HMI dan BEM FH UMK akan tetap menolak pelaksanaan Munas kadin di Sultra, serta kami akan memblokade bandara halu oleo kedepannya jika pelaksanaan Munas KADIN masih di selenggarakan Sulawesi tenggara dalam hal ini di kota Kendari. Tegasnya
Red. PERWAKILAN SULTRA