SULSELBERITA.COM. Takalar – APBD 2021 Kabupaten Takalar terancam gagal, Tokoh masyarakat dan aktivis kampus angkat bicara, mereka mulai meragukan kinerja Anggota DPRD Takalar dibawah komando Darwis sijaya. Terkait mandetnya pembahasan APBD 2021 ini menjadi isu hangat dikalangan aktivis dan tokoh masyarakat diseantero Takalar, Mereka sangat prihatin dengan kondisi yang menimpa Kabupaten berjulu buttapanrannuangku.
Kabupaten Takalar yang kini tercatat masuk Proyek Strategis Nasional Melalui Perpres Nomor 109 Tahun 2020. Yang nantinya akan dibangun kawasan industri dikecamatan Marbo kini tarancam APBD 2021 tidak disahkan. pasalnya, sampai saat ini belum ada kejelasan terkait penetapan APBD 2021 yang jadi amanah para politisi yang sementara duduk menikmati kursi empuknya.
Ketua Umum Forum Pemuda Berkeadilan Sosial SulSel Sahlan Fahmi angkat bicara, senin (21/12/2020) Ia menyayangkan jika Sampai saat ini DPRD Takalar masih mempertontongkan sikap tidak pro rakyat, indikatornya jelas, dari pembahasan RAPBD 2021 yang hampir habis masa waktu tapi belum kelar. pada hal menurutnya ini adalah tugas wajib DPRD
ia menduga mereka yang sekarang duduk dikursi empuknya belum mampu menjaga citra dan marwah lembaga Yang dianggap refresentasi dari suara rakyat. Sahlan melanjukan, jika idealnya DPRD sebagai lembaga yang banyak menghabiskan uang rakyat lewat sidang, rapat atau perjalanan dinas bisa menjaga kode etik dan tatip kemudian melahirkan produk hukum serta kebijakan yang pro rakyat. Sehingga kami sebagai rakyat bisa merasakan manfaat dari keberadaan mereka sebagai wakil rakyat. Ujar Sahlann, sekarang lagi aktif sebagai penanggung jawab Sekolah Kepemimpinan di Takalar.
Harusnya, kata Sahlann “mereka yang sementara duduk pada lembaga terhormat ini menjadi uswatun hasanah atau teladan biar menjadi warisan sejarah untuk generasi berikutnya, mereka adalah delegasi yang dipercayakan oleh masyarakat untuk mengawal dan mengawasi kebijakan, tidak seharusnya bermain main dalam hal yang sakral seperti ini, tdk disahkannya APBD 2021 akan berdampak besar yang akan dirasakan oleh masyarakat kecil. Jika ini terjadi, akan ada kesan kegagalan demokrasi di Takalar, bahkan akan jadi preseden buruk untuk lembaga yang selama ini dipercayai masyarakat sebagai lembaga yang mengawasi dan mengontrol kebijakan pemerintah daerah”
Sahlann juga mengingatkan Anggota DPRD Takalar untuk tidak melupakan janji sebelum dilantik, mereka pernah berikrar akan setia kepada negara dan berjuang atas nama rakyat, jangan sampai kita menghianati kepercayaan yang telah diberikan. Tutup Mahasiswa Perencana Wilayah dan Kota Universitas Hasanuddin yang dikenal aktif sebagai aktivis dakwah di Makassar dan Takalar.