Kepala Sekolah SMP Negeri 02 Tambang Diduga Lakukan Pungli

302

SULSELBERITA.COM. Kampar - terkait laporan masyarakat yang ada." anak nya sekolah di SMP negeri 02 tambang mengeluh." karena di bebankan biaya sebesar Rp 350.000., rupiah untuk biaya pembuatan halaman parkir di setiap wali murid nya.,sedangkan." biaya administrasi untuk baju berjumlah 1,juta limapuluh ribu rupiah, per wali murid nya.

" karena di tambah lagi biayanya pembuatan lokasi parkir menjadi 1,4 juta rupiah". hal tersebut di sampai kan oleh Muhammad Idris di ruang rapat SMPN 02 tambang di sekitar pertengahan bulan Juni 2020 .

Advertisement

Pada saat itu kepala, sekolah M. Idris dan ketua komite ., "langsung yang,menjelaskan di depan lebih kurang 150 orang tua/wali murid yang ikut rapat pada saat itu .

Maka dari itu kami dari salah satu orang tua wali murid keberatan ada nya," dugaan pungli tersebut terkai pembangunan yang di bebankan kepada wali murid uang yang berjumlah Rp 350.000., ribu per orang itu." serta ada lagi tambahan biayanya LKS 100.000., per orang.nya juga tutur orang tua wali murid.

M.Idris selaku kepala sekolah SMP negeri 02 tambang dengan sombong mengatakan kalo dia pernah di beritakan tapi tidak., ada masalah buat dia Alias, tidak pengaruh di beritakan sama wartawan ucap nya di depan 150 orang wali murid, ketika rapat saat itu nampak nya idris sudah biasa mengutip pungutan liar di SMP negeri 02 tambang tersebut sehingga dia merasa kebal hukum .

Nampak nya seorang kepala sekolah SMP negeri 02 tambang ini , angkuh dan sombong sehingga tidak menghargai masyarakat kan karya jurnalis terhadap kenerja jurnalis di lapangan . Tidak hanya itu saja namun, ketika wali murid bertanya kepada seorang guru kelas mengatakan kepala, sekolah haya saptu yang wajib masuk ke kantor .

M.Idris selaku kepala sekolah tidak profesional dalam menanggulangi persoalan terhadap dampak covid-19 "yang sedang menimpah musibah terhadap masyarakat republik Indonesia seperti yang di alami oleh masyarakat ." yang lagi dalam kesulitan terkai ekonomi saat ini.

Idris tidak, mengerti masyarakat lagi, panik karena tidak bisa mencari penghasilan." namu dia tetap saja mengancam wali murid nya, untuk membayar pungli sebesar 350 ribu dan di tambah lagi biayanya pakaian 1 juta limapuluh ribu rupiah tersebut walau pun sudah membayar nya separuh atau angsuran, sebesar 500.000., Lima ratus ribu rupiah." yang dimaukan kepala sekolah SMP negeri 02 tambang ini.

Dalam 150 wali murid 95% tida menerima, rapor sekolah nya karena belum bisa membayar atau melunasi biayanya sekolah mereka walau pun sebagian sudah membayar separuh tetap juga." tidak di berikan raport nya , pada hari Jum'at 02/10/2020 kemarin haya ada tiga orang yang dapat rapor." karena masih di tahan kepala sekolah akibat belum lunas pembayaran nya, dan pihak kepala sekolah tidak memberikan bukti pembayaran setoran biaya administrasi tersebut ketika di minta kuitansi nya nati tunggu lunas baru di kasih ucap seorang laki-laki bagian administrasi keuangan tersebut kepada salah satu orang tua wali murid ." Terhadap uang yang di berikan oleh wali murid tersebut.

Bahkan tidak hanya itu bagi wali murid yang berani komplin di keluar kan dari grup belajar yang di buat oleh wali guru bernama Yesi ujar salah satu keluarga wali murid tersebut ketika di pertanyakan oleh awak media.

Ketika awak media melakukan konfirmasi lewat pesan WhatsApp dan via telepon seluler hp,+62812-7844-7XXX
., Idris tidak mau mengangkat hp nya bahkan." Malah membelokir no awak media yang hendak meminta, impormasi dari Idris selaku kepala sekolah SMP negeri 02 tambang tersebut . begitu juga di no guru kelas nya yang bernama Yesi tersebut.

Kami berharap dari para instansi pemerintah terkait dan penegakan hukum untuk melakukan pemeriksaan terhadap Kepala sekolah M.Idris SMP negeri 02 tambang tersebut."karena diguga kuat melakukan pungutan liar di tahun 2020 ini dan SMP negeri 02 tambang yang bertempat di jalan lintas Pekanbaru Bangkinang tersebut tahun sebelumnya pernah juga terpergok oleh awak media seorang guru lagi mengutip sumbangan dari wali murid pada tahu 2018 sialam SMP negeri 02 tambang ini."memang belum pernah kena batu nya ucap orang tua murid tersebut yang enggan di sebut kan nama dan indentitas diri nya.

(Tim Intivigasi)