Untuk Tingkatkan Produksi Udang Nasional, Pemkab Takalar dapat Bantuan Bibit dan Revitalisasi Tambak

77

SULSELBERITA.COM. Takalar - Pemerintah kabupaten Takalar mendapatkan puluhan ribu bibit ikan, udang dan pakan dari Dirjen Perikanan Budidaya, Kementrian Perikanan dan Kelautan.

Bantuan tersebut diterima dalam temu lapang sosialisasi program revitalisasi tambak udang kabupaten Takalar untuk peningkatan produksi udang nasional di Desa Lagaruda, Kecamatan Sanrobone, Selasa (1/9/2020) sore.

Dirjen Perikanan Budidaya Dr. Ir. Slamet Soebjakto, memberikan bantuan tersebut melalui Bupati Takalar Syamsari, S.Pt, MM,untuk sejumlah kelompok budidaya di Takalar.

Pemberian bantuan berupa bibit udang, ikan, pakan ikan, dan paket bioflok nila salin disertai pemaparan progress revitalisasi tambak di Lagaruda Takalar juga dipaparkan oleh kepala BBAP Takalar dan disaksikan Staff ahli menteri kelautan Prof. Jamaluddin Jompa, dan Agnes Marcellina Chin, dan Kepala Balai Karantina Ikan Makassar, serta Kadis Perikanan dan Kelautan Prov. Sulsel.

Bupati Takalar H. Syamsari memaparkan bahwa sebelumnya, pemkab Takalar bersama BBAP Takalar menggandeng TNI untuk melakukan MoU dalam rangka revitalisasi tambak. Dengan harapan melalui MoU tersebut bisa membangun kembali budidaya tambak didesa Lagaruda.

"Saya sepakat dengan sekolah lapang karena dengan demikian inovasi dan teknologi baru bisa kita ajarkan dan tetapkan pada nelayan kita. Dan ini akan memacu semangat petani dan petambak kita untuk terus berkembang.

Dan perlu kami sampaikan bahwa dalam dua tahun pemerintahan kami, melalui penggunaan dana desa dan APBD kita mendistribusikan alsintan,alat tangkap nelayan, serta pembagian sapi satu ekor satu KK petani," papar H. Syamsari.

Sementara itu Dirjen Perikanan Budidaya Dr. Slamet Soebjakto menyampaikan bahwa benur yang disebarkan dapat mencounter pemenuhan udang serta petambak dapat menyebarkan teknologi budidaya yang diterapkan.

"Pemerintah sekarang ini sedang giat untuk budidaya ikan dan udang denga target tahun 2024 ada kenaikan nilai ekspor menjadi 250 persen. Kenapa harus udang, karena komoditas ekspor perikanan terbesar di Indonesia adalah udang dan yang kedua ikan tuna. Dan ditengah pandemi ini, udang menjadi salah satu prosepek yang sangat bagus, meskipun pada awal-awal pandemi banyak terjadi penurunan," papar Dr. Slamet.

Dirjen Perikanan Budidaya, Dr. Slamet juga berpesan kepada Bupati Takalar agar perijinan untuk pertambakan diringkas dan dipermudah seperti halnya yang saat ini dilakukan oleh Presiden RI.

"Kami mohon dukungannya, mohon pak bupati perijinan terkait pertambakan udang yang sekarang diringkas dari 21 perijinan menjadi 1 perijinan saja. Ini sesuai dengan aturan yang dibuat presiden untuk membangkitkan kembali produksi udang," paparnya.