SULSELBERITA.COM - Perihal aksi yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa yang terlibat dalam "AL-MAUN" (Aliansi Mahasiswa UINAM) juga melibatkan beberapa lembaga kemahasiswaan internal UINAM dengan menuntut kepada pimpinan kampus untuk pengurangan, pun juga penggratisan UKT untuk semester depan.
Aksi yang diberi nama "AL-MAUN" ini sebagai bentuk tindak lanjut atas aksi pertama dengan melayangkan beberapa tuntutan yang dianggap perlu untuk diambil keputusan secepatnya oleh pihak pimpinan UIN Alauddin Makassar.
Tetapi aksi pertama yang diberi nama "AKSI BISU" ini tidak di indahkan oleh Pimpinan Universitas, maka untuk kembali menegur pihak pimpinan dan guna menindak lanjuti tuntutan yang dilayangkan kembali mahasiswa melakukan aksi pada tanggal 15 Juni 2020 oleh Aliansi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar.
Aksi yang dilakukan ini sempat diwarnai dengan beberapa tindakan represif yang dilakukan aparat keamanan kampus UIN Alauddin Makassar terhadap puluhan mahasiswa, hingga beberapa mahasiswa mengalami luka lebam akibat pukulan pihak keamanan kampus.
Kejadian ini kemudian ditanggapi oleh Alumnus Zainuddin, Ketua Bid Pelajar Mahasiswa MPD Pemuda Pancasila Gowa mengatakan bahwa kasus mahasiswa yang mengalami pemukulan oleh pihak kampus akan Pemuda Pancasila Kabupaten Gowa kawal.
"Perihal tindakan represif ini, sangat sesalkan dan mengecam pihak birokrat apatalagi pihak keamanan kampus, dan kami dari Pemuda Pancasila Kabupaten Gowa siap membantu dan mengawal adik-adik mahasiswa dalam kejadian ini", tuturnya.
( Red )