SULSELBERITA.COM. Takalar - Salah satu Desa di Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar melakukan inovasi penggunaan teknologi tepat guna dalam merealisasikan P22 Bupati Takalar yakni Penangkaran Benih Padi di Desa Balangtanaya.
Salah satu kendala sehingga hasil panen padi berkurang di beberapa Desa se-Kabupaten Takalar dikarenakan sulitnya air untuk mengairi persawahan warga di musim kemarau.
Plt Kades Balangtanaya, Dewagung mengatakan kondisi hasil pertanian di Desa Balangtanaya di beberapa dusun hanya panen sekali dalam setahun dikarenakan sulitnya air di musim kemarau. Hal inilah yang menjadi analisis awal untuk berinovasi melaksanakan Penangkaran Benih Padi dengan teknologi tepat guna dengan mengawali penyediakan air untuk persawahan, penggunaan pupuk dan racun yang tepat sehingga hasil panen semakin baik.
"Alhamdulillah tahun 2019 lalu kita anggarkan Penangkaran Benih Padi yang merupakan salah satu P22 Bupati dan Wakil Bupati Takalar. Dengan metodologi deteksi sumber air dengan menurunkan tim ahli Geolistrik dan teknologinya mencari sumber air, selanjutnya dilakukan pengeboran yang cukup dalam serta penarikan air dengan mesin pompa canggih, penggunaan teknologi Panel Tenaga Surya, Tenaga Kincir, dan Embung Sederhana yang dilapisi plastik tebal untuk penampungan air persawahan yang mampu mengairi sekitar 3-4 hektar sawah dalam sekali penuh embung dengan ukuran sekitar 15X15 meter," jelasnya Kades putra Balangtanaya.
Sekarang air yang ditampung di embung sederhana di lokasi Dg. Rowa sudah bisa dimanfaatkan oleh beberapa petani dan warga Desa Balangtanaya, dan alhamdulilah air dari sumur bor tidak berhenti mengalir sdh digunakan untuk persawahan, meski demikian masih ada perbaikan di Panel Listrik Tenaga Surya untuk menambah fungsi ketahanannya 4 hingga 5 jam beroperasi menyimpan listrik untuk menarik air sumur bor dengan memanfaatkan tenaga cahaya matahari, tambah Dewagung.
Mengetahui hal tersebut, Aktivis Takalar Dedi Junaedi mengungkapkan rasa syukur dengan inovasi Teknologi tepat guna di Desa Balangtanaya bisa menjadi acuan solusi masalah pertanian Desa di Kabupaten Takalar, ucap Mantan Presiden Mahasiswa UIN Alauddin Makassar.
"agar semua pihak mendukung Inovasi Desa Penangkaran Benih Padi yang merupakan salah satu Program Bupati Takalar yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat banyak, agar penggunaan Dana Desa tepat sasaran" tutup Dedi.
(Red)