SULSELBERITA.COM. Takalar - Dalam mencegah dan mengantisipasi terjadinya gangguan Kamtibmas dan gangguan keamanan lainnya terhadap warga setempat diwilayah hukum Polsek Galut, Bhabinkamtibmas Desa Aeng Batu-Batu Bripka Abdul Salam, SH, mengandeng Anggota BPD desa, LPM dan Pemerintah kepala dusun setempat untuk mencari solusi guna tidak terjadi bentrok antar dusun setempat.
Langkah yang dilakukan Kepolisian melalui Bhabinkamtibmas tersebut, untuk mencegah terjadinya bentrok kedua belah pihak yang berselisih akan merembes ke keluarga yang lain, dengan mengandeng beberapa pihak dari unsur pemerintahan untuk mencairkan suasana dan menghadirkan solusi kedua belah pihak.
Sebelumnya, Kedua Dusun di Desa Aeng Batu-Batu yang diduga akan terjadi bentrok dipicu adanya warga akibat salah paham antara Lk. Ladja kelahiran Dusun Tamanroya yang memperjelas ayunan yang rusak disamping rumahnya terhadap Lk. Resky Dusun Karama. Hal tersebut, terjadi pada hari Jum'at 06 Juni 2020 dan sempat terjadi saling lempar batu, dan belum sempat dimediasi. Muncul lagi isu istri Lk. Ladja mengatakan orang Dusun Karama tidak punya malu dan sering berbuat kurang ngajar sehingga kaum perempuan sekitar 30 orang datang ke rumah lk. Ladja untuk memperjelas isu tersebut, namun istri Lk. Ladja mengelak sehingga ibu-ibu yang datang membubarkan diri.
Bhabinkamtibmas Desa Aeng Batu-Batu Bripka Abdul Salam, SH, mengatakan, kehadiran kami selaku Kepolisian untuk melakukan tatap muka bersama dengan BPD, LPM,Kepala Dusun dan kedua belah pihak yang diketahui berselih agar proses permasalahan ini mendapatkan solusi.
" Tatap muka dilaksanakan terkait kesalah pahaman yang berujung isu perselisihan, antara Dusun Karama dengan Dusun Tamanroya. Inilah yang menjadi dorongan sehingga dilaksanakan tatap muka antara Bhabinkamtibmas dengan unsur Pemerintah setempat, guna mencari suatu solusi agar perselisihan tidak meluas dan bisa di carikan solusi terbaik", terang Bhabinkamtibmas.
Lanjut dikatakan dari hasil tatap muka yang kami lakukan bersama unsur pemerintah Desa ,kedua persoalan tersebut, memunculkan keputusan untuk dilaksanakan mediasi sehingga bentrok antar kampung dapat dicegah, sampai dilaporkan Tatap muka tersebut tidak ditemukan hal - hal yang meganggu stabilitas keamanan Desa Aeng Batu - Batu."Tambahnya.