SULSELBERITA.COM. Makassar - Orang Tua Almarhum Muh.Ravindra (3 bulan), sangat kecewa dan marah atas perlakuan pihak RS Grestelina Makassar terhadap anaknya, bahkan menuding pihak RS Grestelina telah mempermainkannya. Rabu, (27/5/2020).
Ayah Almarhum Chaidir Hablil SE .MM yang beralamat di Perumahan Lili Sakura, Blok B6, Jalan Boulevard Kelurahan Masale Kec. Panakkukang Makassar, kepada awak media ini menceritakan panjang lebar kronologis dan perlakuan pihak RS Grestelina Makassar.
"Tanggal 16 mei Anakku sesak nafas dan kejang, terus saya bawa ke RS Paramount, di Paramount di lakukan nebu, terus pihak Paramount menyarankan untuk foto rontgen, jadi saya langsung bawa ke RS Grestelina, sampai di Grestelina di lakukan foto rontgen dan di lakukan Swab tes, yang hasil baru keluar pada tanggal 18 Mei, setelah selesai anak saya di vonis PDP dan langsung di rujuk ke RS Unhas dengan penyampaian kekeluarga anak/cucu ibu di tempatkan di gedung berbeda dan di ruangan khusus bayi". Ungkap Chaidir Hablil.
"Tapi sampai di RS Unhas, kenyataannya berbeda, anak saya mau di tempatkan di ruangan isolasi yang terdapat pasien 2 PDP dewasa, jadi pihak keluarga tidak setuju, anak saya menunggu sekitar 2 jam di ambulans, sampai pihak RS Unhas menyarankan rapid tes. Setelah dilakukan rapid tes alhamdulillah hasilnya negatif, sayapun langsung membawa anak saya pulang untuk di pindahkan ke RS lain". Ungkap Chaidir lagi.
Lanjut diungkapkan ayah korban ini " Tanggal 16 malam - tanggal 23 Mei, anakku di rawat di RS Paramount. Namun Tanggal 23 keadaan anakku memburuk dan dokter menyarankan untuk melakukan Ct Scan. Jadi saya kembali ke RS Grestelina untuk melakukan Ct Scan.
Tanggal 24 Mei hasil Ct Scan keluar, anakku di vonis radang selaput otak(meningitis),
Tanggal 25 Mei pihak RS Paramount menyarankan untuk di rujuk ke RS yang mempunyai fasilitas ruang picu. Jadi saya langsung ke grestelina untuk mengambil hasil Swab tes anakku yang harusnya sudah keluar dari tanggal 18 Mei tetapi sampai di Grestelina, bukannya saya di kasih hasil Swabnya malah berbagai macam alasannya". Ungkapnya lagi penuh kecewa.
"Pertama pihak Lab RS Grestelina tidak bisa mengeluarkan hasil lab sembarangan.
Kedua pihak RS Grestelina sudah mengirim hasilnya via online ke RS Unhas tanpa ada pemberitahuan ataupun hasil yang di berikan kepada saya. Ketiga pihak RS Grestelina langsung mengirimkan data swab tesnya ke Paramount dengan alasan hanya RS tempat pasien dirawat yang bisa buka hasil Swabnya, makanya saya tidak di kasih langsung. Jadi saya kembali ke RS Paramount. Sampai di paramount saya dapat kabar kalau hasil Swab tes anakku itu positif tanpa ada bukti hasil Swab tesnya pemberitahuannya hanya melalui via telpon, otomatis saya dan pihak keluarga tudak percaya dan meminta untuk di lakukan rapid tes di paramount dan alhamdulillah hasilnya juga negatif". Ungkapnya secara rinci.
"Tetapi anak saya tetap di rujuk di RS Wahidin di ruangan picu isolasi berdasarkan hasil swab tes yang menyatakan positif tanpa ada bukti hasil pemeriksaannya.tanggal 26 malam, anak saya kondisinya terus menurun dan jam 9 malam anakku sudah tidak tertolong lagi.Tspi ternyata pihak RS Wahidin melakukan Swab tes ulang, dan alhamdulillah hasilnya anakku negatif.Anehnya sampai sekarang saya dan pihak keluarga belum menerima bukti hasil Swab tes dari RS Grestelina". Ungkapnya lagi
Lebih jauh diungkapkan, "Tanggal 26 Mei pagi saya dan istri ke Puskesmas Tamamaung untuk lakukan rapid tes dan hasilnya negatif, setelah dari Puskesmas saya langsung ke Dinkes untuk mencari data hasil swab tes yang di lakukan oleh RS Grestelina. Tapi dinkes menyuruh kembali ke RS Grestelina untuk meminta hasil swab tesnya karena tidak ada laporan dianogsa anak saya. Jadi saya kembali ke RS Grestelina untuk meminta hasil Swab tes anak saya tetapi pihak Lab tetap tidak memberikan, dengan alasan pihak lab tidak bisa mengeluarkan hasil lab tanpa persetujuan dokter".
"Trus saya menanyakan dimana ruang dokternya, pihak lab menyuruh saya untuk menanyakan ke bagian admistrasi untuk mengetahui jadwal praktek dokter, tapi pihak administrasi mengatakan hari ini tidak ada jadwal praktek dokter, besok baru ada, kata pihak administrasi. Saya pun kembali bertanya jam berapa besok jadwal praktek dokternya? Jadwal praktek dokter tidak tentu "jawab pihak administrasi"
Yang saya heran masa di RSjadwal praktek tidak menentu". Tutup Chaidir Hablil geram.