SULSELBERITA.COM. Bombana, —Pembangunan pelabuhan paria desa mattirowalie kec.poleang kab Bombana
2019 telah di anggarkan pembangunan pelabuhan sebesar 6,5 miliar APBN dengan harapan bahwa masyarakat bisa menikmati pembangunan itu akan tetapi dengan roboh nya pelabuhan ini harapan itu sirna seiring berjatuhan tanah di dalam lautan
Kami menganggap bahwa program andalan pemerintah kab.bombana untuk menjadikan pelabuhan paria itu yang bertaraf internasional itu ternyata di kerjakan asal-asalan atau diduga tidak sesuai bestek sehingga kami anggap kontraktornya tidak bertanggung jawab hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan kualitas pekerjaan ,untung saja pada saat robohnya pelabuhan itu tidak menelan korban masyarakat yang sering beraktivitas di pelabuhan tersebut.
Bagaimana tidak anggaran sebesar 6,5 milyar yang di gelontorkan oleh kementrian perhubungan itu ternyata kontraktor tersebut tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang sesuai dalam kontrak yang ada sehingga kontraktor kemudian mengusulkan untuk pemrmohonan ADENDUM karena pekerjaan menyebrang tahun
Mirisnya lagi pemerintah kab.Bombana melakukan penambahan anggaran sebesar 3,9 Milyar APBD Dengan memenangkan perusahaan yang sama dimana seharusnya perusahaan tersebut di blacklist karena tidak menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu
Padahal sebelumnya tim BPK Sultra telah memeriksa pekerjaan tersebut dengan menemukan ada bagian pekerjaan yang sudah retak padahal belum pernah di gunakan sama sekali oleh masyarakaat dan telah memerintahkan kontraktor nya untuk memperbaiki pekerjaan tersebut, tidak lama setelah itu pekerjaan pelabuhan itu roboh.
Kami juga sangat menyangkan tindakan ULP kab Bombana yang tidak teliti dalam memenangkan perusahaan yang mengikuti tender Pekerjan penambahan pembangunan pelabuhan paria perusahaan yang Berbeda tetapi dengan kontraktor yang sama sudah pernah mengerjakan proyek dengan tidak benar mestinya tidak di menangkan meskipun mengunakan perusahaan orang lain dalam mengikuti lelang pekerjaan pelabuhan paria..kok ini bisa sih ..ada apa dengan panitia lelang ?
Semogah saja anggaran seratus persen pekerjaan tersebut belum di cairkan oleh BPKAD kab.Bombana dan kami minta transparansi terkait dengan progres pencairan anggaran oleh instansi tersebut, terkait dengan pelabuhan desa paria itu harus di prioritaskan pemanfaatan nya untuk masyarakat bukan untuk di gunakan perusahaan termasuk PT Jhonlin batu mandiri karena kami inginkan jhonlin harus mempunyai terminal khusus
Karena akhir-akhir ini dengan adanya dua armada Kapal yang di duga milik PT jhonlin Batu mandiri sangat merisaukan nelayan di sekitar pelabuhan tersebut karena menurut kami pemerintah pusat menggelontorkan anggaran tersebut murni pemanfaatan nya untuk masyarakaat Bukan untuk perusahaan







