Perihal Pencopotan Camat Sinjai Barat, Pemuda : Kalau Takut Dicopot, Jangan Melucu

7933

SULSELBERITA.COM. SINJAI - Renaldi, Pemuda Turungan Baji menyesalkan tanggapan Camat Sinjai Barat yang terkesan "lari" dari tanggungjawab di tengah pandemi Covid-19 yang mewarnai kehidupan masyarakat saat ini.

Menurutnya, pemerintah kecamatan dibawah pimpinan Andi Paris hanya menunjukkan dagelan ditengah kepanikan warga. Jadi sudah sepatutnya kalau Bupati ASA mencopot Andi Camat Sinjai Barat.

Advertisement

"Jangan melucu pak Camat ini, awalnya mengatakan tidak menolak keputusan masyarakat, namun setelah itu mengatakan bahwa dirinya hanya mengarahkan untuk buka tetapi diseragamkan harinya, sudah jelas permintaan ditutup tetapi jawaban masih dibuka, ini bukan persoalan pindah hari tetapi ini masalah peluang terjadinya interaksi, jadi wajar kalau amburadul karena memakai logika yang tumpul," Ujar Renaldi, Jumat (08/05/20).

Renaldi menambahkan bahwa masyarakat saat ini tidak butuh pemimpin yang tidak bertanggungjawab atas kemaslahatan banyak orang.

"Kita bicara tentang hak hidup seseorang dengan nyaman dan tentram yang dijamin undang-undang, tetapi bagaimna mau tercapai kalau pemerintahnya punya persepsi lain diatas musyawarah warga? Apa tidak kacau balau sebuah daerah? Jadi wajarlah kalau 3 dusun di Bontosalama sekarang di lockdown itu karena tidak ada solusi cerdas dari pemerintah,"Ujarnya.

Lanjutnya, "Sudah wewenang seorang Camatlah mengordinasikan keinginan warga kepada pimpinan diatasnya. Itu mutlak sebagai pimpinan kecamatan, kalau tidak sanggup atau takut dicopot yaa lebih baik mundur secara terhormat jangan melucu begini," Tambahnya.

Ketika ditanya perihal bagaimana tanggapan terhadap komentar yang diberikan seorang Dosen yaitu Andi Ishar perihal pencopotan Camat. Renaldi menggapi santai.

"Tidak usah terlalu ditanggapi, kita lagi memperjuangkan masyarakat banyak bukan orang perorangan apalagi mau eksis. Atau kalau pak dosen mau merasakan keresahan warga saya sarankan tinggal disekitar Bontosalama supaya paham situasi, jangan ngajarnya di Makassar ngomongnya dimana-mana. Tumpul juga kan..hehe,"Pungkasnya.

Namun, dikesempatan yang sama Renaldi berharap, saling support dalam penanganan Covid-19 ini sangat dibutuhkan, apalagi positif covid-19 bertambah jadi 8 orang di kabupaten Sinjai. Terutama suara masyarakat di Desa Bontosalama menjadi prioritas utama sebagai orang yang terkena dampak secara langsung.

(Red)