Opini: Anehkah Kebijakan Jokowi Terkait Covid-19 ??

95

SULSELBERITA.COM. Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menganggap kebijakan Presiden Jokowi soal penanganan Covid-19 makin aneh dan membingungkan. Di satu sisi, masyarakat dilarang mudik namun disisi lain 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China diizinkan masuk ke Sulawesi Tenggara. Demikian disampaikan Neta dalam keterangan resminya, Rabu (29/4/2002).

“Sikap pemerintah Jokowi dalam mengatasi pandemik Covid 19 makin aneh, ngawur, diskriminatif, dan membingungkan. IPW melihat sikap ngawur pemerintah tersebut bisa memicu konflik di masyarakat,” kata Neta.

Advertisement

Padahal, sambung Neta, Presiden Jokowi sendiri yang mengumumkan larangan mudik bagi masyarakat demi mencegah penyebaran Covid-19. Bahkan, pelarangan mudik itu dibarengi dengan pegerahan personel Polri untuk menghalau masyarakat yang terindikasi bakal mudik.
Anehnya, pemerintahan Jokowi malah mengizinkan TKA Cina datang ke Sulawesi Tenggara. Rencana kedatangan 500 TKA China di saat pandemik corona ini diungkapkan Gubernur Ali Mazi pada 27 April 2020.

“IPW akan melihat apakah Polri berani menghalau TKA Cina itu, seperti Polri menghalau bangsanya yang hendak mudik,” tantang Neta. Sikap ngawur Jokowi lainnya adalah, lanjutnya, ketika berkali-kali membagi-bagikan beras di jalanan (https://m.caping.co.id/news/detailvi?utm_content=1053342211&utm_source=7069155&di=46eb7d4c-3732-468c-973a-88083bb4473f).

Sementara itu, pemerhati masalah Indonesia, Yitno Roto Suprayogitomo mengatakan, kebijakan Presiden Jokowi dalam menangani Covid-19 tidak aneh, bahkan sudah terkoordinasi dengan baik, walaupun sedikit terlambat, karena seharusnya penerapan PSBB diberlakukan setelah beberapa negara ASEAN terkena wabah Covid-19.

“Pernyataan Neta sebenarnya sudah diluruskan oleh Bupati Morowali Utara yang menyatakan tidak ada TKA asal China yang masuk ke wilayahnya, dan pengasosiasian yang dilakukan Neta Pane dengan membandingkan TKA China dan larangan mudik sangat membahayakan, karena larangan mudik jelas untuk mencegah penyebarluasan Covid-19,” tegasnya seraya mengingatkan sebelumnya ada isu TKA China masuk ke Batam dan sempat viral di Medsos, namun akhirnya TKA tersebut dideportasi ke negaranya kembali oleh aparat setempat. “Yang penting aparat terkait termasuk aparat intelijen harus terus waspada dan memonitor seluruh perkembangan Sikon termasuk arus lalu lintas warga negara asing, agar Covid 19 segera tertangani dan perekonomian nasional tidak semakin terjerembab,”sarannya (Red)