SULSELBERITA.COM. Kendari - Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, terkait sesosok pria paruh baya dikendari yang ditemukan oleh warga telah meninggal dalam kamar kos Asrama Hidayat dilorong berlian jalan HEA Mokodompit Kelurahan Lalo lara, Kecamatan Poasia Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara kemarin sekitar 20:00 Wita, mendapat perhatian serius dari pihak pihak terkait.
Kematian korban diketahui pada saat seorang ibu bernama Nurjamiyah atau tetangga yang hendak mengantarkan makan namun na'as yang di dapati Korban dalam keadaan telentang kaku dan matanya sudah di kerumuni semut hitam dan perut sudah sangat kempes dan agak bau
Melihat kondisi seperti itu Nurjamiyah atau saksi mata kemudian memanggil tetangga lainya untuk memastikan kondisi korban.
Setelah di lakukan pengecekan alhasil korban telah meninggal dunia.beber saksi mata tersebut
Kemudian beberapa orang lainya yang ada di TKP mengambil tindakan langsung melaporkan kejadian tersebut di Polsek dan tak lama kemudian Anggota Kepolisian Sektor (Polsek Poasi) datang bersama dengan Anggota Kepolisian Resort ( Polres Kendari ) untuk mengamankan jenazah korban.
Diketahui, korban tersebut bernama Alimuddin (46) berasal dari desa siumbatu kecamatan bahudopi kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah ( Sulteng)
Berdasarkan informasi yang di himpun hari ini Tim Kedokteran Forensik Polda Sultra setelah melakukan skrining Covid-19 dengan rapid test pada jenazah tersebut
Menurut, Kompol Mauluddin yang memimpin tim tersebut mengungkapkan bahwa hasil rapid test almarhum tak reaktif.
“Untuk sementara berdasarkan rapid test Covid-19 hasilnya negatif atau non reaktif Hasil pengujian di lapangan dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penyakit pada mengarah fisik". Ungkap Mauluddin. Rabu, (29/4/2020)..
"Diduga korban asam urat tinggi, tukak lambung dan gangguan ginjal” jelas Mauluddin
Ia juga menambahkan bahwa kemarin Sekitar pukul 24.00 WITA Tim Forensik RS Bhayangkara tiba dilokasi penemuan mayat dan langsung melakukan rapid test di kamar kos Asrma hidayat lantai dua hasil rapid test korban tak reaktif kemudian tim Forensik RS bayangkara langusng membawa korban kerumah sakit Bhayangkara
Guna untuk mengungkapkan apa penyebab kematianya dan juga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sehingga pihaknya melakukan olah TKP dengan menggunakan kelengkapan alat pelindung diri (APD) berstandar COVID-19,
Korban sementara di evakuasi di Rs bayangkara Kota kendari sambil menunggu pihak keluarga mengambil jenazah tersebut"..tutup Mauluddin
( H e n d r a)