Diduga Ketua Kelompok PKH Bontolenrung Lecehkan Jurnalis Saat Hendak Dikonfirmasi

490

SULSELBERITA.COM. Gowa,-- Mencari kebenaran dari sumber yang berkompoten untuk sebuah berita merupakan tugas dan kewajiban seorang jurnalis, namun kerapkali sumber sumber yang ingin dikonfirmasi takkala sering melecehkan profesi jurnalos, bahkan ada juga yang terbawa emosi.

Sperti halnya yang dialami Abd Karim, salah satu jurnalis media online biro Gowa saat mencoba mengonfirmasi suatu berita tentang penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan di Kelurahan Bontolenrung, kecamatan Tinggimoncong kabupaten Gowa beberapa waktu lalu.

Advertisement

Karim (sapaan akrabnya) yang mencoba mengonfirmasi data penerima bantuan PKH, mempertanyakan kepada Nurintang salah satu ketua Kelompok PKH yang berada dikelurahan Bontolenrung tentang adanya warga dianggap layak menerima bantuan PKH tersebut, namun ternyata tidak terdata sebagai penerima manfaat.

Namun naas yang didapat, bukannya mendapat penjelasan Nurintan malah melontarkan bahasa bahasa tidak pantas melalu chatnya di jejaraing Sosial.

Ketua kelompok PKH bontolerung mencemarkan nama baik se orang wartawan di akun faceebooknya

Saat dikonfirmasi, Karim mengaku bahwa beberapa hari yang lalu dirinya ingin konfirmasi langsung dengan pendamping program keluarga harapan namun di halang halangi oleh ketua Bontolenrung, ungkapnya Sabtu 25/04/2020.

Lebih jauh dijelaskannya, Sabtu malam ketua kelompok PKH Bontolerung malah melecehkan saya dengan mengeluarkan kata kata melalui unggahan faceebooknya dengan mengatakan "saya tau apa maksudmu kau ingin menggantikan saya sebagai pengurus karnah suda tidak ada pendapatanmu, lemudian di unggahan ke duanya mengatakan apami pangkatnu, Karaeng ikau tonji tolaki ikau tonji jalla Dudu, dasar ular. Jelas Karim memaparkan isi chat ketua Kelompok PKH itu.

Merasa tugas dan profesinya di lecehkan, Abd Karim memastikan akan membawa masalah inibke rana hukum, serta akan mengusut tuntas dugaan penyelewengan jabatan peksos Bontolenrung.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Institut Jurnalis untuk Kemanusiaan melalui bidang Humasnya menyayangkan kejadian ini.

Sebagai seorang peksos, tidak sepantasnya ibu Nurintan mengeluarkan kata kata sekasar itu, apalagi sampai memvonis jabatannya hendak digantikan. Kuat dugaan, ada sesuatu yang salah dalam pendataan bantuan PKH di kelurahan Bontolenrung tersebut, olehnya itu kami akan segera membawa masalah ini ke rana hukum, serta mengumpulkan bukti bukti tambahan terkait pendataan bantuan PKH di Bontolenrung, ungkap Ilham.

Pangeran