SULSELBERITA.COM – Perkembangan dan kejadian yang sangat menjadi perhatiaan seluruh masyarakat dan tidak mampu di selesaikan oleh pemerintah.
Beberapa hari yang lalu muncul sebuah rancangan undang-undang omnibuslaw yang dibuat untuk membuka lapangan pekerja baru dan membuka investasi pengembang didalam bangsa indonesia ini.
Namun dalam membuat atau merancang undang-undang yang baru maka tidak terlepas pada undang-undang nomor 12 tahun 2011 karena perancangan undang-undang omnibuslaw banyak peraturan yang saling tumpang tindih dalam menetapkan keputusan serta banyaknya kepentingan para pengembang yang mengambil dan mengurangi serta merampas hak masyarakat atau buruh dan lain-lain.
Omnibuslaw yang dibuat bertujuan kepada pembukaan lapangan pekerja baru dan investasi besar-besaran, namun pemerintah lupa dengan suatu unsur yang sangat menjadi penyakit di bangsa ini yakni para koruptor yang terus masih saja aktif dalam aksi korupsinya.
Bahkan sebelum omnibuslaw ada tender-tender yang dibuat seperti pemindahan Ibu kota baru di kalimantan dan adanya penjualan tanah disana, pembuatan kereta dan jalur Cepatnya yang telah berhenti, pembuatan e-KTP, pencarian Harun masiku, serta kasus perusahan-perusahaan yang dibawah naungan kementerian BUMN seperti asabri, bumi putera, jiwasraya,dan lain-lainnya yang belum mampu untuk di selesaikan oleh pemerintah.
Para pejabat dan pemerintah juga segera benar-benar mengaudit keuangan negara bukan membuat rancangan undang-undang omnibuslaw sehingga lupa menjawab defisit uang negara dan melupakan penyakit dalam negara dengan keberadaan koruptor negara, sebab langkah omnibuslaw tidak menjadi solusi ketika negara melupakan penyakit tersebut.
Disamping defisit keuangan negara munculah virus corona atau covid-19 yang menjadi permasalahan yang makin berkembang dan besar untuk pemerintah sengaja melupakan permasalahan-permasalahan ini.
Perkembangan virus covid-19 tentu akan menjadi tambahnya defisit negara dan menjadi fokus utama dari setiap negara didunia ini akan tetapi perkembangan virus corona tersebut bukan menjadi sebuah alasan atau hal alternatif untuk melupakan musuh utama di dalam negara ini.
## Kami Berbeda Pandangan Bukan Soal Tidak Suka Himbauwan Yang Kalian Buat, Atau Tidak Suka Kalian Memimpin Negara Ini, Namun Kami Hanya Ingin Semua Proses Dan Cara Kalian Peroleh Haruslah Di Lakukan Dengan KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA Secara Menyeluruh.**
Penulis : Muksin Mahu
*Tulisan tanggungjawab penuh penulis