SULSELBERITA.COM – judul tulisan ini dapat mewakili beberapa kawan-kawan yang mengeluarkan kritik pada dosen terkait pemberian materi,tugas dan lainnya di tahun ini, sebab kuliah ditahun ini dirubah dari kuliah real(tatap muka dikelas) menjadi kuliah online(daring), berubahnya proses perkuliahan ini disebabkan oleh maraknya atau merebahnya virus corona atau covi-19, memang tidak bisa di anggap enteng persoalan virus ini. Namun yang kebanyakan yang dilakukan dosen saat kuliah daring(online) sering merubah jadwal dan hanya memberikan tugas tanpa sebelumnya memberikan materi terkait mata kuliah, hal ini sudah jelas tidak sesuai dengan RPS(rencana pembelajaran semester) dan hal tersebut(yang dilakukan dosen) terkesan sewenang-wenang.
pasalnya ketika ada mahasiswa yang komplein teekait pemindahan jadwal mata kuliah, mahasiswa sendiri secara langsung mendapat intimidasi dari dosen bahkan ada salah satu mahasiswa yang juga kawan saya sempat menghubungi salah satu dosen terkait pemindahan jadwal, namun bukan kesepakatan waktu yang didapatkan mahasiswa tersebut malah mendapat ancaman/intimidasi dari dosen, perlakuan dosen terhadap mahasiswa ini sudah seharusnya di tindak lanjuti oleh KAPRODI karena satu-satu yang berwenang menegur dosen atau tenaga pengajar adalah staf fakultas atau kampus itu sendiri. Dan satu hal lagi yang perlu dipertimbangkan untuk kelancaran perkuliahan secara online ini adalah tidak semua mahasiswa memiliki biaya untuk sekedar membeli data(kuota) untuk mengikuti kuliah online.
hal ini sebelumnya sudah seharusnya di antisipasi oleh pihak kampus sendiri atau birokrasi kampus, agar seluruh mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan dan bukan hanya mahasiswa yang dapat membeli kuota saja yang dapat mengikuti perkuliahan, kebijakan ssmacam ini sangat dibutuhkan. Dan hal penting yang ingin saya sampaikan lewat tulisan ini untuk staf kampus adalah, sediakan tempat bagi mahasiswa untuk melaporkan ketika ada hal-hal yang merugikan mahasiswa terkait proses berjalannya perkuliahan sscara online, yang selama ini belum ada, karena selama kuliah online ini berjalan saya sempat melaporkan tindakan dosen yang tidak seharusnya, kepada KAPRODI namun sampai saat ini tidak ada tindak lanjut dari masalah tersebut.
Tulisan ini sekaligus mewakili kawan-kawan yang dilema melakukan kritik terhadap dosen karena setiap kritik yang dilayangkan selalu ada intimidasi dibelakangnya dari dosen, tanpa mengurangi rasa hornat saya terhadap dosen maupun mahasiswa yang perlu sama-sama kita benahi adalah persoalan menghargai sesama kita manusia, bukan malah berlagak paling benar dan mau selalu dituruti, sejatinya ruang demokrasi serta bersuara sudah dijamin oleh undang-undang HAM, jadi sudah selayak apa yang disampaikan mahasiswa ditindak lanjuti bukan malah mendapat intimidasi.
Penulis : Exlysia yuda pranata (Mahasiswa Majene)
*Tulisan tanggungjawab penuh penulis*