Kodim 1408/BS Gelar Kegiatan Pembinaan Komsos Cegah dan Tangkal Radikalisme Sparatisme

271

SULSELBERITA.COM. Makassar,-- Gelar Kegiatan Pembinaan Komsos Cegah Tangkal Radikalisme/Sparatisme bertempat di Aula Sudirman Kodim 1408/BS Jl. Lanto Dg. Pasewang Kec. Mamajang Kota Makassar dengan tema "Merawat Kebhinekaan untuk tangkal radikalisme/separatis dal bingkai NKRI," yang dibuka oleh Mayor Inf Turimin (Pasi Ter Kodim 1408/BS) yang diikuti sekitar 150 orang peserta, Kamis (12/03/20).

Dalam sambutan Dandim 1408/BS yang dibacakan oleh Mayor Inf Turimin, mengatakan "Para undangan yang berbahagia menilik sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia, hal tersebut dapat terwujud sebagai akibat adanya sikap toleransi yang luar biasa oleh para founding father. Pendahulu kita menetapkan Pancasila sebagai Ideologi negara, sehingga sampai saat ini mampu mengatasi berbagai ancaman, terutama radikalisme. Hal tersebut dapat terwujud berkat soliditas TNI/Polri dan seluruh komponen bangsa dalam membentengi dan menjaga Ideologi Pancasila.

Advertisement

Perlu kita pahami berbagai ajaran yang bersifat radikal pada dasarnya menggunakan sentimen agama atau lainnya untuk mewujudkan Ideologi tertentu untuk merubah Ideologi Pancasila, Oleh karena itu kita sebagai warga negara yang baik yang bertekad menjaga keutuhan bangsa Indonesia harus memahami bahwa di dunia ini tidak ada satu agamapun yang mengajarkan kekerasan/membunuh sesama manusia apabila ingin mencapai tujuan. Terangnya.

Lanjut kata Dia, Untuk mencegah serta menekan berkembangnya faham-faham tersebut bukan hanya tanggung jawab TNI/Polri saja namun tanggung jawab kita semua seluruh elemen masyarakat. Kita semua jangan menjadi bagian dari masalah tersebut."

Ustadz Muhtar Dg Lau, S. Pdi, Sebagai narasumber menjelaskan, "Indahnya kebhinekaan di indonesia hanya ada di dunia bagaimana masyarakat bisa hidup rukun dalam berbangsa dan bernegara. Adanya 4 pilar sangat membantu dalam mengatasi radikalisme dan radikalisme tidak terjadi begitu saja, diantaranya kurangnya pemahanan berbangsa dan bernegara, karena tidak menganggap lagi adanya persatuan dan kesatuan, tidak melaksanakan sila ke 5 yaitu keadilan sosial dan terorisme ada karena adanya paham paham radikalisme selain itu adanya ketidakpuasan terhadap pimpinan

Adanya komunikasi yang terputus antara kelompok, perorangan dll dengan pemerintah sehingga perlu adanya solusi, Ada 5 hal yang dapat mencegah seseorang menjadi terorisme adalah :

- Belajar agama dengan benar dan baik
- Mempunyai daya tangkal ilmu pengetauan yang luas
- Mempunyai idialisme/ideologi kebangsaan yang kuat di dalam tubuh kita
- Moral force, dimana kita mempunyai moral yang kuat dan baik ditengah tengah masyarakat
- Mempuyai cita cita dan masa depan. Ungkapnya.

Dr. Muamar Bakhri, Lc, M.Ag (Ketua FKPT Sulsel), juga menambahkan bahwa, "Indonesia adalah negara yang luas dengan 17.496 pulau, memiliki1.340 suku bangsa yang tersebar, ada 300 etnik dan memiliki 546 bahasa daerah, nah inilah bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa bangsa lainnya. Radikalisme ada karena memahami pemahaman agama yang sempit sehingga menggap bahwa pemahanan dan kelomponya lah yang paling benar

Dalam hukum agama manapun tidak pernah pernah ada ayat yang mengatakan saling membunuh dan dalam ajaran islam pun sangat diharamkan untuk saling membunuh antar sesama." Jelasnya.

Diketahui, Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh, Mayor Inf Turimin (Pasi Ter kodim 1408/BS), Dr. Muamar Bakri, Lc, M. Ag (Ketua FKPT Sulsel), Ustadz Muchtar Dg. Lau, S.Pdi (mantan pelaku teroris), Para Danramil jajaran Kodim 1408/BS, Personel Polsek Mamajang,
Tokoh Masyarakat, agama, Politeknik Maritim Makassar, Siswa/Siswi PGRI. (WS)