Kuasa Hukum Muh Asrul Laporkan Penyidik Polda Sulsel ke Kapolri

454

SULSELBERITA.COM. Jakarta,-- Kuasa hukum Muh Asrul, M Arsyad bakal melaporkan penyidik Polda Sulsel ke Kapolri terkait penanganan sengketa pers ke ranah pidana.

"Kami akan melaporkan ke Kapolri karena penyidik (Polda Sulsel) tidak menanggapi surat Dewan Pers tertanggal 10 Februari 2020 yang menyatakan perkara Asrul adalah sengketa pers," tegas M Arsyad, Kamis (5/3/2020)

Advertisement

Surat tertanggal 10 Februari 2020 itu dikeluarkan Dewan Pers ke penyidik Dirkrimsus Polda Sulsel dan ditembuskan ke pelapor, Farid Kasim Judas dan kuasa hukum pelapor, Irham Amin.

Tidak sampai di situ, terkait kasus yang menimpa wartawan BERITA.NEWS, Dewan Pers kembali mengeluarkan surat yang ditujukan ke Koalisi Advokat Untuk Kebebasan Pers dan Berekspresi, Kamis (4/3/2020).

Dalam surat itu, Dewan Pers menetapkan tiga poin sikap, pertama berita yang dimuat media daring Berita.News sebagaimana dimaksud dalam surat tersebut merupakan produk jurnalistik sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.

Kedua, berdasarkan dengan nota kesepahaman antara Dewan Pers dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia No.2/DP/MoU/II/2017 tentang Koordinasi dalam Perlindungan Kemerdekaan Pers dan Penegakan Hukum terkait Penyalahgunaan Profesi Wartawan, seluruh dugaan tindak pidana dibidang pers penanganannya dilakukan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, Kode Etik Jurnalistik dan Peraturan-peraturan Dewan Pers terkait, sehingga Dewan Pers meminta penanganan perkara Berita.News terlebih dahulu melalui Dewan Pers.

Terakhir, terhadap dugaan tindak pidana di luar sengketa pers, Dewab Pers menyerahkan kepada ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.

Surat jawaban itu ditandatangani Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh.

Seperti diketahui, Asrul hingga kini masih menjalani penahanan di tahanan Polda Sulsel, Makassar.

Dia mulai ditahan sejak 29 Januari 2020, setelah sebelumnya dilaporkan Farid Kasim Judas, putra wali kota Palopo, yang juga pejabat di lingkup Pemerintah Kota Palopo.

Muhammad Asrul ditahan atas tulisan berisi dugaan korupsi Kasim yang ditulis Asrul dan dimuat di Berita.news serta disebar di sejumlah akun media sosial. Asrul pun terancam dijerat dengan Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).**