SULSELBERITA.COM. Jeneponto,- Gerakan Aktivis Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan polres dan kejari kab jeneponto pada tanggal 06, Feb 2020 terkait kasus jembatan bosalia.
Dalam aksinya di hadiri oleh 25 org kader Gam.
Pengunjuk rasa menutut dugaan korupsi mega proyek pembangunan jembatan Bosalia tahap 1 dengan anggaran 4M tahun 2016 yang minimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 644 Juta. Jembatan Bosalia berlokasi di kelurahan sidenre kec. Binamu kab. Jeneponto tapi asas manfaatnya belum juga dirasakan oleh masyarakat.
Dalam orasinya Nurul Imam Rahman Selaku Jendral lapangan mengatakan bahwa penanganan dan penanggulangan tindak pindana korupsi bukan lagi di tempuh dengan metode kovensional tetapi karupsi harus betul - betul dengan metode yang terintegritas, terarah, terencana, serta komitmen terhadap seluruh aparat penegak hukum (APH).
Melihat proses penanganan dugaan korupsi mega proyek jembatan bosalia yang di kerjakan oleh PT. Trikarya Utama Cendana itu terkesan lamban dan mandul . lanjut Nurul Imam Rahman.
Kami berharap penangan dugaan korupsi jembatan Bosalia itu betul - betul serius ditangani demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Mewakili kapolres jeneponto dalam hal ini wakapolres saat audens dengan massa aksi mengatakan akan berkomitmen untuk menuntasakan penyidikan kasus korupsi jembatan bosalia secepatnya. (Red)