SULSELBERITA.COM. Takalar -- Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, dimana disebutkan telah terjadinya penganiayaan terhadap salah seorang wartawan media online Radarekspres.com, saat melakukan peliputan terkait pembelian BBM menggunakan jerigen di SPBU Kalappo Kec.Mangarabombang Kab.Takalar, pada hari Jumat 31/1/2020, akhirnya diselesaikan secara damai. Senin, (3/2/2020).
Kesepakatan damai tersebut dilakukan dikantor SPBU Kalappo antara warga, Pihak Pertamina dan wartawan radarekspres.com Muh.Arif yang menjadi korban kekerasan.
“Ada kesepakatan dengan perkara tersebut. Semua pihak sepakat berdamai. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” terang Herman Nompo ST MT Selaku Dewan Pembina Radarekspres.com
Lanjut di unggkapkan Herman Nompo kembali, “Kami harap kedepannya bisa saling bersinergi dan menjaga keamanan dan ketertiban serta salin menjalankan tugas dengan baik.
Sementara itu, Muhammad Arif sebagai korban penganiayaan tersebut, mengakui jika bekerja sebagai seorang wartawan memang memiliki banyak resiko
”Saya secara pribadi memang sangat menyesalkan atas apa yang menimpa diri saya meskipun mereka tidak ada yang mengakui, makanya setelah kejadian tersebut, saya melaporkan hal ini ke pimpinan saya Jufri Tutu,” ungkap Arief
Kepada awak media, Jufri Tutu Selaku Sekertaris Redaksi Radarekspres.com berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran untuk semua pihak, khususnya teman-teman wartawan.
“Ini agar lebih berhati-hati dan bekerja secara profesional. Jangan sampai hal-hal seperti ini kembali terjadi. Pada teknisnya, kita akan
memberikan pelatihan jurnalistik.
Pada Mediasi ini, tak hanya dihadiri oleh Arif, tetapi juga dihadiri oleh beberapa Biro, diantaranya radarekspres.com, Biro Makassar Rudi Suharto, Biro Gowa Nurdin Ahmad MZ, dan Biro Takalar Wahyu, selain itu juga, turut hadir pihak pihak Pertamina dan warga masyarakat. Pengawas Pertamina atas nama Dg. Rurung.
Selaku pengawas Pertamina Kalappo, Dg. Rurung selaku pengawas pertamina Kalappo secara terbuka meminta maaf atas kejadian yang menimpa Muh.Arif, dirinya juga berterima kasih kepada Dewan Pembina Herman Nompo selaku mediator, "Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali. " Ujar Dg. Rurung.