SULSELBERITA.COM. Takalar - Bagi warga Takalar, nama dokter Darwis Makka tentunya tidak asing bagi mereka, pasalnya putra Bajeng Kabupaten Gowa ini tercatat sebagai salah satu mantan direktur Rumah Sakit Padjonga Dg Ngalle Kab.Takalar yang sukses membawa Rumah Sakit yang dinahkodainya tersebut meraih bintang 4 setelah 8 tahun Vakum Akreditasi hanya dalam hitungan kurang lebih satu Tahun kepemimpinannya.
Atas kinerja yang baik dan sejak capaian prestasi yang diraih tersebut, kini RSUD Padjonga Dg Ngalle Takalar pun, kerap dikunjungi oleh daerah lain untuk study banding dalam hal pengelolaan konektivitas kelembagaan rumah sakit.
Hal tersebut diakui oleh Sapriadi Kasi Perawatan RSUD Haji Pajonga.Dg Ngalle Takalar, "Kami seakan tidak percaya, kalau kami bisa meraih prestasi yang luar biasa tersebut, dengan mencapai bintang 4, ini salah satu bukti kalau seorang dokter darwis adalah pemimpin visioner yang mampu mengubah banyak hal" ungkap Sapriadi.
Selain sukses membawa RS Padjonga Dg Ngalle Kab.Takalar meraih prestasi bintang 4, dalam perjalanan kariernya, Dokter Darwis pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Buton Selatan.
Pria kelahiran Bajeng 1 Januari 1971 silam ini, melalui sambungan Whatshap bercerita tentang pengalamannya memimpin rumah sakit di Kota Batauga Buton Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara, tepatnya di RSUD Buton Selatan.
"Rumah sakit tersebut adalah rumah sakit yang baru berdiri pada tahun 2014, dan alhamdulillah dibawah kepemimpinan saya, tahun 2017 sudah terakreditasi". Ujar Darwis Makka, Senin, (16/12/2019).
Hal tersebut dibenarkan oleh Dirut RSUD Buton saat ini dr Federic Tangke Allo, " Meski terbilang baru, belakangan bisa bekerja sama dengan pihak BPJS - Kesehatan., dan tentunya syarat yang berhasil dilalui tentu tidaklah mudah, yakni akreditasi rumah sakit, dan akhirnya berhasil, dan saat itu direktur dijabat oleh dr. Darwis," kata Dirut RSUD Buton Selatan ini. Senin (16/12/2019).
Sukses memimpin dua Rumah Sakit pada dua Propensi yang berbeda, tentu tidaklah mudah, dibutuhkan kerja keras dan sistim pengelolaan yang efektif serta efisien, namun yang tak kakah pentingnya adalah budaya Sipakatau, Sipakainga' Sipakalabiri dalam menjalankan pengabdian.
"Sebagai manusia, tentunya kita harus bisa memanusiakan manusia, karena kita adalah makhluk sosial, dimanapun saya mengabdi, saya selalu menerapkan budaya Sipakatau, Sipakainga' Sipakalabiri, yang mana di dalamnya terkandung kejujuran, toleransi peduli dan menghargai,.selain itu budaya saling mengingatkan, rendah hati untuk menerima segala pendapat serta demokratis, dan yang terakhir, bagaimana kita saling menghargai, tidak merendahkan orang lain atas status sosial dan saling membantu satu sama lain". Ujar Darwis Makka.