SULSELBERITA.COM. Makassar—Sekitar tiga puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Akba kembali menggelar aksi bertajuk "Matinya Demokrasi Kampus STMIK Akba Makassar". Sabtu, (14/12).
Aksi tersebut dalam bentuk pembentangan spanduk penandatanganan petisi dukungan kepada sebelas mahasiswa yang di Droup Out (DO).
Ketua BEM STMIK Akba mengaku sangat menyayangkan sikap kampusnya yang dianggap secara sepihak dan tidak sesuai prosedural mengeluarkan SK DO
"Kami tidak terima dengan SK DO karena sangat tidak mendasar sekali dan juga cacat prosedural," jelas Misbahuddin, Presiden Mahasiswa STMIK Akba Makassar.
Akrab disapa Misba, mengkritisi SK DO tersebut. Pasalnya, keputusan itu dikeluarkan oleh pihak kampus melalui Wakil Ketua (Waka) III Bagian Kemahasiswaan.
"Tdak tertera perihal pelanggaran yang telah dilakukan oleh mahasiswa. Sampai saat ini kami tidak tau dasar pertimbangan pihak kampus mengeluarkan SK DO, kami menginap di kampus juga sebagai bentuk sikap menolak pelarangan jam malam, makanya sampai saat ini kami terus bertanya-tanya soal dasar dikeluarkannya SK DO tersebut," beber Misba.
Sementara itu, aksi yang berlangsung ini diduga mendapat intervensi oleh aparat kepolisian yang berada di kampus atas dasar intruksi pimpinan STMIK Akba.
"Dalam kondisi cuaca hujan mahasiswa dipaksa keluar dan Ketua STMIK tidak mau menemui mahasiswanya untuk berdialog, polisi juga ikut menyuruh mahasiswa untuk pulang, katanya perintah dari Ketua STIMIK Akba," terang Misba.
Hingga berita ini diturunkan, kondisi Kampus STMIK Akba masih terjadi pemadaman lampu dan pengusiran mahasiswa dari dalam kampus.
"Belasan aparat kepolisian berseragam lengkap serta beberapa berpakaian preman terlibat dalam pengusiran ini dan berhak jaga di dalam kampus," imbuhnya.
Menilai keterlibatan aparat kepolisian dalam menangani aksi mahasiswa "Kami ini hanya menggelar aksi damai dan tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis, tapi polisi tetap ngotot juga untuk melarang aksi kami," ujar Bullah, mahasiswa STMIK Akba Makassar.
Rencannya, aksi tersebut akan dilangsungkan hingga tengah malam, dengan renungan "RIP Demokrasi Kampus". (*)
Editor: Ilham