SULSELBERITA.COM. Makassar - Presiden BEM Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika Komputer (STMIK) Akba Makassar di-drop out bersama 11 orang temannya sekaligus, Kamis (12/12).
"kronologinya, kenapa kami diberikan Surat Keputusan (SK) DO karena kami menuntut aturan aktivitas malam," kata Misbahuddin, mahasiswa S1 Teknik Informatika ini.
Lanjut Misba sapaan akrabnya, bahkan tuntutannya pun sampai sekarang ini belum ditindaklanjuti.
"Jadi kami ngotot nginap di kampus, sehingga kami dikuluarkan, hanya itu masalahnya," terang Misba.
Di samping itu, pihak birokrasi kampus STMIK Akba nampaknya tak butuh waktu lama untuk berpikir panjang untuk mengeluarkan SK pemecatan tersebut.
Misba menuturkan bahw da sekitar 60 orang mahasiswa yang bermalam di kampus pada hari Selasa, (10/12/19) lalu.
"Hal itu sebagai bentuk ketidaksepakatan kami terhadap aturan aktivitas malam itu, namun hanya 11 orang yang di-DO, temasuk saya sebagai ketua BEM," ungkapnya kepada Media Suara Jelata. Jum'at, (13/12).
Tak hanya itu, Misba juga menilai bahwa SK tersebut tidak malalui mekanisme. Pasalnya, hanya tiga hari saja SK tersebut diterimanya yakni pada Kamis, (13/12/19) kemarin.
"Saya tidak menerima peringatan, tidak disidang Komisi Disiplin (Komdis). Langsung saja keluar SK DO, dan sampai sekarang kami belum tahu kami melanggar apa? Padahal yang menginap itu ada 60 orang kenapa hanya 11 orang yang di-DO," tandaa Misba.
Sementara, Misba bersama 11 rekannya tak terima dengan keputusan kampusnya.
Mereka menggelar aksi di halaman kampusnya pada Jumat, (13/12/19) tadi.
"Kami akan aksi lebih besar dan akan mengajak seluaruh mahasiswa di Sulawesi Selatan," pungkas Misba.
Hingga diberita ini diterbitkan, pihak kampus STMIK Akba Makassar belum dikonfirmasi.
Penulis: Alam Editor: Ilham