Diduga Sebagai Aksi Provokasi, BMI Bubarkan Aksi Kelompok Solidaritas Untuk Bangsa Papua

397

SULSELBERITA.COM. MAKASSAR - BMI membaca isi tuntutan pendemo sebelum aksi itu dibubarkan, di Jl. Pertigaan Pettarani Bolevard Kec. Panakukang kota Makassar, Senin (02/12/2019), sore tadi.

Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan kembali menghalau dan membubarkan unjuk rasa gabungan mahasiswa yang ditengarai sebagai pendukung Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menggelar aksi unjuk rasa.

Ketua BMI Sulsel, Muhammad Zulkifli, menjelaskan pihaknya terlibat aksi saling dorong dengan kelompok yang mengatasnamakan Solidaritas Untuk Bangsa Papua tersebut, karena kuat dugaan sebagai upaya mendukung gerakan OPM.

Advertisement

"Perlu diingat, OPM ini jelas-jelas merupakan rongrongan nyata bagi NKRI," ujarnya saat dikonfirmasi awak media.

Lanjut kata Zulkifli, aksi itu sepertinya sebagai bentuk provokasi untuk memancing kemarahan warga Makassar supaya menyerang Asrama Papua kemudian dijadikan pemicu lagi, sehingga Papua kembali bergejolak.

"Karena kita ketahui beberapa waktu lalu, sejumlah saudara kita dari Sulsel terbunuh di sana. Hal ini bisa dibuktikan karena peserta aksi yang berjumlah kurang lebih 45 orang itu bisa dikatakan 95 persen bukan anak Papua, dan ini bisa jadi acuan bahwa saudara-saudara kita anak Papua yang ada di asrama mereka, tidak mau terlibat dengan aksi itu," terangnya.

Menurut Zulkifli, di dalam sebuah selebaran yang dibagikan para pendemo itu, mereka menuntut pembebasan sejumlah orang di Papua, yang ditahan dengan alasan politik.

Dia menegaskan, membebaskan tanpa syarat orang-orang yang  diduga kuat terlibat kriminal di Papua adalah upaya merendahkan hukum di Indonesia.

"Tentu ini tidak bisa dibiarkan. Apalagi sampai meminta pemerintah mengakui kemerdekaan Papua adalah sebuah penghinaan kepada NKRI. Sampai kapan pun, kami di BMI akan terus berjuang dan berada di garda terdepan membela kedaulatan NKRI dari berbagai rongrongan,"

Aksi saling dorong yang menyebabkan bubarnya aksi sekelompok orang yang menagatasnamakan SOLIDARITAS UNTUK BANGSA PAPUA terjadi karena selain tidak mendapat ijin dari pihak Kepolisian, aksi ini sepertinya adalah aksi provokasi untuk memancing kemarahan warga makassar supaya menyerang asrama papua untuk kemudian di jadikan pemicu lagi di Papua karena kita ketahui beberapa waktu lalu beberapa saudara kita dari sul sel terbunuh di sana,, hal Ini dibuktikan bahwa peserta aksi yang berjumlah kurang lebih 45 orang itu bisa dikatakan 95 persen bukan anak papua. Dan ini bisa jadi acuan bahwa saudara saudara kita anak papua yang ada di asrama tidak mau terlibat dengan aksi mereka, aksi pembubaran ini dilakukan oleh Brigade Muslim Indonesia (BMI)." Tutup Zulkifli (**)