Heboh Mesjid Muncul di Tengah Hutan, Ternyata Begini Cerita Sebenarnya

2122

SULSELBERITA.COM. Gowa -  Jagat maya belakangan ini dihebohkan oleh berita munculnya mesjid ditengah hutan yang ada di Kabupaten Gowa, berbagai cerita mistispun bermunculan terkait keberadaan mesjid tersebut yang terletak di Kampung Langkoa Desa Bontoloe Kecamatan Bontolempangang Kabupaten Gowa.

Namun rupanya, dari hasil penelusiran dan dari berbagai informasi yang dihimpun oleh awak media ini, baik dari pemerintah setempat maupun dari informasi di dunia maya yang tahu persis tentang mesjid tersebut, akhirnya semua mulai terkuak, ternyata mesjid tersebut bukan berada ditengah hutan sebagaimana informasi yang menyebar luas belakangan ini, tetapi di dalam area perkebunan kopi di ujung kampung Langkoa.

Advertisement

Salah satu informasi penting yang diperoleh media ini, bahwa mesjid tersebut tidak muncul begitu saja sebagaimana informasi di jagat maya,  tetapi dibangun oleh seorang pengusaha kopi yang bernama H. Busli Saraka, yang mana masyarakat sekitar biasa menyapanya dengan panggilan  "Puang".

Pengusaha kopi asal bugis Sengkang Kabupaten Wajo tersebut, memilik banyak kebun kopi yang dia beli dari warga setempat sejak beberapa tahun yang lalu

"Jadi yang sebenarnya itu mesjid Awalnya dibangun untuk tempat ibadah para pekerja kopi dan masyarakat sekitar. Itulah kenapa pemukiman jauh dari Masjid ini sekitar 1 kilometer, karna mesjid ini di bangun di kebun kopi milik puang, yang luasnya sekitar 3 hektar, mesjid ini sudah lama dibangun sekitar delapan tahun, namun belum memiliki nama karna belum selesai.",ungkap Kades Bontoloe, Baharuddin. Minggu, (24/11/2019).

Hal yang sama diungkapkan oleh Ika Karina salah seorang warganet, melalui akun Facebook pribadinya.

"Ini mesjid sudah lama, yang bangun mesjid ini pengusaha kopi didaerah situ, jadi dulunya lokasi mesjid tersebut dijadikan tempat pesugihan, karena ada batu besar di sana, makanya si pengusaha kopi kurang nyaman dengan aktivitas orng orng yang berdatangan kesna,
Akhirnya batunya dihancurkan dan dijadikan pondasi mesjid, dan satu lagi, mesjid ini tidak ditengah hutan, tapi diujung kampung dibangun untuk para pekerjanya puang ataupun warga dikampung sana
Jadi please kalau mau viralkan.. silahkan viralkan, tapi tak perlu melebih lebihkan apalagi menghubung hubungkan dengan radikalisme
Oh iya ..yang bangun mesjid ini baik loh, kalau ada warga yang sholat jumat disna, biasanya dikasi uang 10-20 ribuan". Tulis Ika Karina.